Pegadaian Liga 2: Ditahan Persekat, PSIM Yogyakarta Gagal Kudeta Bhayangkara FC dari Puncak

oleh Ana Dewi diperbarui 05 Jan 2025, 05:00 WIB
PSIM Yogyakarta harus puas bermain imbang tanpa gol kontra Persekat Tegal pada laga pekan ke-17 Grup 2 Pegadaian Liga 2 musim ini di Stadion Trisanja, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (4/1/2025) malam WIB. (dok. PSIM Yogyakarta) 

Bola.com, Tegal - PSIM Yogyakarta harus puas membawa pulang satu poin dari markas Persekat Tegal pada lanjutan Pegadaian Liga 2 2024/2025. Tim berjulukan Laskar Mataram itu diimbangi tim tuan rumah.

Bertandang ke Stadion Trisanja, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (4/1/2025) malam WIB, PSIM Yogyakarta bermain seri 0-0 kontra Persekat dalam matchday ke-17 Grup 2 Pegadaian Liga 2.

Advertisement

Hasil imbang tersebut membuat PSIM Yogyakarta kini mengoleksi 26 poin, atau satu poin di bawah Bhayangkara FC dan Persijap Jepara yang baru memainkan laga pekan ke-17 pada Minggu (5/1/2025).

Tim berjulukan Laskar Mataram itu gagal mengambil alih posisi puncak klasemen Grup 2 Pegadaian Liga 2 dari Bhayangkara FC. Adapun Persijap Jepara membuntuti di peringkat kedua.

 

2 dari 4 halaman

Patut Disyukuri

PSIM Yogyakarta harus puas bermain imbang tanpa gol kontra Persekat Tegal pada laga pekan ke-17 Grup 2 Pegadaian Liga 2 musim ini di Stadion Trisanja, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (4/1/2025) malam WIB. (dok. PSIM Yogyakarta) 

Satu poin yang patut disyukuri pasukan Seto Nurdiyantoro tersebut. Sejak menit ke-70, PSIM Yogyakarta terpaksa bermain dengan 10 pemain. Sang bek muda, Muhammad Fariz, diganjar kartu kuning kedua setelah melakukan pelanggaran.

"Hasil ini poin yang kami dapat kami syukuri, walaupun kami ingin memenangkan pertandingan tapi poin satu itu penting juga. Walau apa yang jadi rencana kami memenangkan pertandingan tidak tercapai," ujar Seto seusai laga.

"Jalannya pertandingan kali ini pada babak pertama tidak berjalan seperti yang kami rencanakan, aliran bola tidak berjalan dan mungkin ada beban tersendiri dari pemain untuk memenangkan pertandingan. Tapi apapun itu pemain sudah berusaha, berjuang dan akhirnya kita bisa meraih hasil seri."

"Pada babak kedua kami ada perubahan dan kehilangan satu pemain menjadikan PR buat kami, tapi konsentrasi dari pemain lebih dan sebenarnya kami bisa mengimbangi. Beberapa peluang kami dapatkan tapi tidak maksimal. Persekat juga bermain cukup baik banyak peluang. Saya pikir hasil ini terbaik buat kami," sambungnya.

 

3 dari 4 halaman

Kurang Greget

Pelatih PSIM Yogyakarta, Seto Nurdiyantoro, dalam konfrensi pers selepas pertandingan kontra Persijap Jepara pada laga lanjutan Grup 2 Pegadaian Liga 2 musim ini di Stadion Kebo Giro, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (7/12/2024) sore WIB. Pada pertandingan itu, PSIM harus puas bermain imbang 0-0 kontra Persijap. (Bola.com/Ana Dewi)

Laskar Mataram tanpa diperkuat beberapa pemain pilar, termasuk bomber andalan Rafinha yang terkena akumulasi kartu kuning. Absennya penyerang sekaligus top score tim tersebut cukup mengurangi daya gedor PSIM.

"Kehilangan Rafa ada sesuatu yang berbeda tapi kami tetap fokus untuk bermain secara tim. Memang bukan hanya Rafa, ada Mofu dan beberapa pemain belakang cedera, ini jadi PR buat kami. Dengan tidak hadirnya Rafa greget dan tajamnya sedikit berkurang," katanya.

"Malam ini kami coba dengan formasi dan pemain bisa membawa poin. Dengan tidak hadirnya Rafa mengurangi pilihan dan ketajaman, tapi artinya semua pemain sama. Semua yang kita mainkan kualitasnya sama."

"Dengan banyak pemain absen kami harus terima hasil ini dari sisi poin kami masih dalam treknya. Walaupun kami harus menunggu pertandingan lainnya semoga bisa menampilkan sesuatu yang sehat dan kompetisi yang baik. Apa yang kami harapkan bisa lolos ke-8 besar bisa tercapai," harap Seto.

 

4 dari 4 halaman

Laga yang Sulit

Sementara itu, gelandang PSIM, Omid Popalzay, menyebut duel kontra Persekat adalah pertandingan yang sulit. Apalagi, Laskar Ki Gede Sebayu bermain dihadapan pendukung sendiri.

"Pertama saya bersyukur bisa pulang dengan satu poin dan saya rasa laga ini cukup sulit. Karena kami bermain away dengan suporter tim tuan rumah jadi cukup sulit buat kami bermain. Tapi pertandingan ini momen bagus buat kami untuk belajar," ucap Popalzay.

"Kami masih punya satu pertandingan lagi. Kami harus memanfaatkan laga itu untuk ke depannya dan tim harus melakukan yang terbaik untuk lanjut ke babak selanjutnya. Laga cukup sulit tapi kami punya beberapa peluang dan itu cukup bagus buat modal di laga selanjutnya," terangnya.

Ya, Laskar Mataram wajib meraih kemenangan pada laga terakhir untuk memastikan diri lolos ke babak delapan besar Pegadaian Liga 2. PSIM akan menjamu Persiku Kudus di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Sabtu (11/1/2025) sore WIB.

Berita Terkait