Bola.com, Jakarta - Program naturalisasi pemain keturunan untuk memperkuat Timnas Indonesia terus berlanjut. Terbaru ada sosok bernama Mitchel Bakker yang disebut bisa menjadi bagian dari Skuad Garuda dalam waktu dekat.
Media dari Belanda, AD bahkan menyebut sudah ada pihak dari PSSI yang menghubungi Mitchel Bakker. Mereka bertanya kepada Bakker mengenai latar belakang keluarganya.
Jika memenuhi syarat untuk diproses naturalisasi, Mitchel Bakker akan menjalani proses itu dalam waktu dekat. Tentu saja setelah itu pemain berusia 24 tahun itu bisa menjadi bagian dari Timnas Indonesia.
"Timnas Indonesia mungkin akan mendapat sentuhan Belanda yang lebih kuat. Asosiasi sepak bola sedang mencoba untuk mengontrak Mitchel Bakker," bunyi laporan dari AD.
Darah Maluku
AD juga melaporkan mengenai latar belakang keluarga Mitchel Bakker. Pemain yang bisa bermain di posisi bek kiri, bek tengah, dan gelandang sayap kiri itu disebut memiliki hubungan yang cukup kuat dengan Indonesia.
Sang kakek dari Mitchel Bakker disebut lahir di Maluku. Jika laporan dari AD itu benar, seharusnya Bakker tidak akan mengalami kendala untuk menjalani proses naturalisasi.
"Bek berusia 24 tahun yang bermain bersama Lille di Liga Champions itu berdarah Indonesia. Kakeknya lahir di Maluku," jelas AD.
Menumpuk
Jika nanti Micthel Bakker bisa menjalani proses naturalisasi, posisi bek kiri di Timnas Indonesia kan kian sesak. Posisi itu dipenuhi banyak pemian berkualitas.
Selama ini Calvin Verdonk menjadi andalan utama di posisi bek kiri Timnas Indonesia. Ia dilapisi oleh Shayne Pattynama dan Pratama Arhan.
Sementara itu Nathan Tjoe-A-On juga memiliki posisi asli sebagai bek kiri. Meski ia lebih sering bermain di posisi gelandang bertahan selama memperkuat Timnas Indonesia.
Baca Juga
Perjalanan Panjang bagi Mitchel Bakker untuk Menjadi WNI dan Membela Timnas Indonesia
Foto: Potret Mitchel Bakker yang Pernah Main Bareng Mbappe hingga Juara Liga Europa, Jadi Calon Baru Naturalisasi Timnas Indonesia?
Tak Kunjung Dapat Panggilan dari Timnas Belanda: Mitchel Bakker Bisa Segera Memutuskan untuk Membela Indonesia?