Situasi Sulit PSIS di Bursa Transfer Paruh Musim BRI Liga 1: Gilbert Agius Akui Sulit Datangkan Pemain Senior

oleh Radifa Arsa diperbarui 05 Jan 2025, 16:00 WIB
Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, akhirnya mulai mendampingi sesi latihan para pemainnya pada Kamis (25/5/2023). Pada momen pertamanya ini, dia mulai mengenalkan sejumlah ide baru untuk anak asuhnya. (DOK PSIS)

Bola.com, Semarang - Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, mengakui apabila upaya perburuan pemain baru pada bursa transfer paruh musim BRI Liga 1 2024/2025 menyajikan tantangan tersendiri bagi timnya.

Pasalnya, tidak akan mudah bagi PSIS Semarang untuk bisa mendapatkan pemain-pemain yang sesuai dengan kebutuhan. Hal ini tak terlepas dari ikatan kontrak para pemain yang menjadi incaran mereka di bursa transfer.

Advertisement

Pelatih asal Malta itu mengakui, Mahesa Jenar sudah pasti mendapatkan dua tambahan pemain asing, yakni Gustavo Almeida dan Sudi Abdallah. Pemain yang disebut pertama merupakan rekrutan pertama mereka.

Striker asal Brasil ini didatangkan sejak November 2024 lalu, sebelum bursa transfer resmi dibuka. Sedangkan Sudi Abdallah merupakan penyerang Mahesa Jenar yang sempat mengalami cedera parah pada awal musim.

“Pada putaran kedua nanti, mungkin akan ada tambahan pemain selain Gustavo Souza dan Sudi Abdallah. Namun, kami juga belum tahu. Kami akan mencoba menambah pemain lokal,” ujar Gilbert Agius.

 

2 dari 5 halaman

Sulit Datangkan Pemain

Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius memberikan arahan kepada anak asuhnya saat melawan Dewa United pada laga pekan ke-8 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Senin (14/8/2023). PSIS Semarang menang telak 4-1 atas Dewa United. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Mantan pelatih Timnas Malta itu mengakui, PSIS Semarang punya tantangan besar untuk bisa mengamankan pemain incarannya. Sebab, amunisi-amunisi yang diburu tentu masih terikat kontrak dengan klub lamanya.

Menurut Gilbert, cukup sulit merekrut pemain berpengalaman yang matang. Bahkan, bisa jadi anggaran yang harus disiapkan oleh Mahesa Jenar untuk mengamankan incarannya membutuhkan biaya yang mahal.

“Untuk pemain senior, mungkin akan sulit. Sebab, untuk merekrut pemain senior dari sesama klub Liga 1, tantangannya semakin sulit karena semakin mahal,” ujar pelatih berusia 50 tahun tersebut.

 

3 dari 5 halaman

Tutup Putaran Pertama

Pelatih kepala PSIS Semarang, Gilbert Agius saat laga lanjutan BRI Liga 1 2022/2023 antara Persija Jakarta melawan PSIS Semarang di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kamis (16/03/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

PSIS Semarang menutup putaran pertama dengan satu poin setelah bermain imbang melawan Barito Putera tanpa gol. Sebagai catatan, mereka masih belum bisa memutus tren tanpa kemenangan yang kini sudah berlangsung pada tiga laga terakhir.

Hasilnya, anak asuh Gilbert Agius masih berada di peringkat ke-13 klasemen sementara dengan koleksi 18 poin. Mereka sukses menjaga jarak dengan margin delapan poin dari Persis Solo di peringkat ke-16.

 

4 dari 5 halaman

Minim Produksi Gol

Salah satu yang menghambat PSIS Semarang untuk bisa bersaing ialah kemampuannya dalam memproduksi gol. Sebab, hingga berakhirnya putaran pertama, mereka baru sanggup menghasilkan total 11 gol ke gawang lawan.

Catatan ini membuat Mahesa Jenar sebagai tim dengan produktivitas gol terendah di BRI Liga 1 2024/2025. Jumlah tersebut setara dengan dua tim penghuni zona degradasi, yakni Persis Solo dan Semen Padang.

Sejak awal musim, hambatan ini memang sudah muncul. Tanda-tandanya juga terlihat dari akhir musim lalu ketika PSIS gagal menembus fase championship series. Namun, persoalannya ternyata tak bisa tuntas hingga menuju paruh musim.

5 dari 5 halaman

Posisi PSIS di BRI Liga 1

Berita Terkait