3 Pelatih Asal Belanda yang Nganggur, Cocok Tangani Timnas Indonesia?

oleh Choki Sihotang diperbarui 05 Jan 2025, 17:00 WIB
Mantan pemain Manchester United yang kini melatih Reading, Jaap Stam. (AFP/Justin Tallis)

Bola.com, Jakarta - Pernyataan Ketum PSSI Erick Thohir terkait calon pelatih Timnas Indonesia asal Eropa membuat posisi Shin Tae-yong terancam.

Pecinta sepak bola di dalam negeri terus menanti siapa gerangan pelatih asal Benua Biru yang dimaksud Erick Thohir.

Advertisement

Yang jelas, seperti diwartakan Tuttosport, media olaraga top Italia, beberapa waktu lalu, Etho, panggilan akrab Erick Thohir memberikan pernyataan yang cukup mengejutkan ihwal pucuk pimpinan pelatih Timnas Indonesia selanjutnya.

"Erick Thohir menginginkan Piala Dunia: seorang pelatih Eropa untuk Indonesia," tulis Tuttosport lewat leading story.

Hanya saja tak ada kelanjutan pelatih siapa yang dimaksud dan sejauh ini Erick Thohir belum pula memberikan pernyataan resmi.

Paska kegagalan Timnas Indonesia di pentas Piala AFF 2024 yang terhenti di fase grup membuat kursi panas Shin Tae-yong kembali terguncang.

Isu pergantian Shin Tae-yong bukan kali ini saja terjadi. Pelatih berpaspor Korea Selatan sebelumnya juga pernah diterpa hal yang sama, walau kemudian rumor pemecatan hilang begitu saja seiring dengan berjalannya waktu.

Tapi, mengingat kali ini yang meberikan pernyataan merupakan orang No.1 di PSSI, tak menutup kemungkinan pergantian pelatih Timnas Indonesia jelang Piala Dunia 2026 bakal benar-benar terjadi.

Nah, berikut tiga pelatih asal Belanda yang bisa jadi pertimbangan PSSI untuk menukangi Jay Idzes dkk. yang kebetulan sebagian besar pemain naturalisasi asal Negeri Kincir Angin:

 

2 dari 4 halaman

Jaap Stam

4. Jaap Stam (Belanda) - Tembok lini belakang Belanda, terbukti dengan menjadi bek terbaik versi UEFA tahun 1999 dan 2000. Pada tahun 2000, hanya mampu mengantar tim Oranje sampai babak semifinal sebelum disingkirkan Italia. (AFP/Patrick Hertzog)

Nama pertama yang layak jadi pertimbangan PSSI adalah Jaap Stam. Di masa jayanya sebagai pemain, Jaap Stam pernah menjadi pemain penting di sejumlah klub mentereng Eropa macam Manchester United, PSV Eindhoven, Lazio, dan AC Milan.

Ia dikenal dengan gaya permainannya yang keras dan luga di lini belakang. Legenda yang kini berusia 52 tahun itu juga bagian dari Timnas Belanda, dari 1996–2004.

Purnabakti sebagai pesepakbola, Jaap Stam meneruskan karier sebagai pelatih. Jam terbangnya cukup lumayan, dimana ia pernah dipercaya menukangi Jong Ajax, Reading, PEC Zwolle, dan belum lama ini Jaap Stam merapat ke DOS Kampen, Belanda.

Melatih Timnas Indonesia yang namanya tengah naik daun dan berpotensi tampil di Piala Dunia 2026 jelas sangat menggiurkan bagi Jaap Stam.

 

3 dari 4 halaman

Edgar Davids

Edgar Davids - Pemain kelahiran Suriname ini merupakan salah satu pesepak bola dengan penampilan paling ikonik di dunia. Mantan bintang Juventus ini tampil dengan gaya rambutnya yang gimbal dikuncir serta kacamata yang selalu melekat di wajahnya. (AFP/Marco Bertorello)

Bayangkan, seorang Edgar Davids, yang di masa emasnya kesohor sebagai salah satu gelandang terbaik, menukangi Jay Idzes cs. Bisa dipastikan, Timnas Indonesia bakal ketularan semangat dan gaya permainan spartan sang legenda AC Milan dan Juventus.

Meski pengalamannya sebagai pelatih masih minim, namun pengalaman kala membidani klub Barnet (Inggris) serta Olhanense (Portugis) setidaknya bisa menjadi referensi PSSI untuk mengangkut eks petarung yang dulu dijuki "The Pitbull" tersebut ke Jakarta.

Seperti Jaap Stam, Edgar Davids juga merupakan idola masa remaja Jay Idzes serta pemain keturunan lainnya yang bermukim di Belanda.

 

4 dari 4 halaman

Frank Rijkaard

Barcelona menunjuk Frank Rijkaard sebagai pelatih baru pada 2003. Sempat diragukan, pria asal Belanda tersebut berhasil mempersembahkan gelar Liga Spanyol berturut-turut pada 2004/2005 dan 2005/2006. Ia bahkan mampu memberikan trofi Liga Champions kedua untuk Blaugrana. Sayang, kariernya harus berakhir pada 2008 usai gagal membawa gelar La Liga dan Liga Champions usai kalah dari Real Madrid dan Manchester United. (AFP/Andrew Yates)

Nah, nama mentereng lainnnya yang cocok dengan gaya permainan Timnas Indonesia, siapa lagi kalau bukan Frank Rijkaard.

Jangan ditanya soal pengalamannya sebagai pelatih. Legenda Ajax dan AC Milan ini perna dipercaya dipercaya menukangi Timnas Belanda, Barceloa, Galatasaray, dan terakhir membesut Timnas Arab Saudi.

Ketika membesut Barcelona, Frank Rijkaard mempersembahkan lima trofi, termasuk dua gelar La Liga.

Ia juga pernah didapuk gelar individu bergengsi seperti Don Balón Coach of the Year, UEFA Manager of the Year, UEFA Team of the Year for Best Coach of the Year, IFFHS World's Best Club Coach, dan Onze d'Or Coach of the Year.

Walau tak lagi muda, 62 tahun, namun percayalah kehadiran Frank Rijkaard bakal mendatangkan aura magis di ruang ganti Timnas Indonesia.

Dipilih...dipilih...dipilih

Berita Terkait