Track Record Patrick Kluivert, Pelatih Baru Timnas Indonesia: Lini Depan Jaminan Gacor, Tetapi Lini Belakang Bisa Ambyar

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 06 Jan 2025, 18:20 WIB
Patrick Kluivert sempat menjadi pemegang rekor pencetak gol terbanyak Timnas Belanda sejak 2003 hingga 2013. Ia sukses mengemas 40 gol dalam 79 laga bersama Skuat De Oranje. Kluivert juga merupakan top skor di Euro 2000. (AFP/Daniel Garcia)

Bola.com, Jakarta - Belum habis keterkejutan publik sepak bola Tanah Air menyusul pemecatan Shin Tae-yong, kini pakar transfer Fabrizio Romano bikin geger setelah mengklaim bahwa Patrick Kluivert bakal menjadi pelatih Timnas Indonesia.

"Patrick Kluivert akan menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia, kesepakatan sudah selesai," tulis Romano.

Advertisement

Dalam unggahan tersebut, Romano juga mengklaim kalau Kluivert akan dikontrak dengan durasi dua tahun plus opsi perpanjangan sampai dua tahun lagi. Eks striker Timnas Belanda itu ditargetkan menembus Piala Dunia 2026.

Sesuai dengan perkataan Erick Thohir saat konferensi pers, PSSI akan memperkenalkan Kluivert kepada publik pada 12 Januari 2025. Dalam waktu kurang dari tiga bulan, sang pelatih dihadapkan pada tugas berat.

Patrick Kluivert akan langsung memimpin Timnas Indonesia menghadapi Australia dan Bahrain pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Ia dibekali sejumlah pemain berdarah Belanda.

Pertanyaannya, mampukan Patrick Kluivert mengemban tugas berat tersebut?

 

2 dari 6 halaman

Jejak Karier sebagai Pelatih

Legenda Barcelona, Patrick Kluivert. (AFP/FRANCK FIFE)

Setelah pensiun sebagai pemain pada 2008 di LOSC Lille, Patrick Kluivert menjajal karier kepelatihannya sebagai pelatih striker di AZ Alkmaar. Ia menjalani tugas baru tersebut sejak Juli 2008 hingga Desember 2009.

Memasuki 2010, ia menerima pinangan Brisbane Roar sebagai asisten manajer. Perlu diketahui, saat ini klub Australia itu juga bernuansa Indonesia, di mana Bakrie Group memiliki saham di sana.

Saat itu, Brisbane Roar dilatih oleh Ange Postecoglou, pria yang kini melatih Tottenham Hotspur.

Hanya setengah tahun, Kluivert pulang kampung, tepatnya ke NEC Nijmegen untuk menjadi pelatih striker, jabatan yang sama kala ia di Alkmaar. Lalu pada 2011 hingga 2013, ia menjadi manajer FC Twente U-21.

 

3 dari 6 halaman

Di FC Twente U-21 Lumayan Oke Sih

Pemain Barcelona, Patrick Kluivert (kanan) berebut bola dengan pemain Atletico Madrid, Jose Antonio Chamot pada laga lanjutan Liga Spanyol di Madrid, 25 April 1999. Jersey Barcelona musim 1999/2000 terlihat memiliki corak khas Blaugrana, yaitu merah, biru, dan biru tua. Menariknya, terdapat angka tahun 1899 - 1999 yang mengapit logo klub tersebut. (AFP/Eric Cabanis)

Bisa dibilang kapasitas Kluivert sebagai pelatih terlihat di sini. Ia menghabiskan dua musim di klub Belanda tersebut, walaupun di level U-21. Sebanyak 46 laga ia habiskan di semua kompetisi dengan catatan lumayan.

Dari 46 pertandingan di semua kompetisi, Kluivert meraih 25 kemenangan, delapan kali imbang, dan 13 kali kalah. Ia mendapatkan rata-rata 1,80 poin per pertandingan.

FC Twente U-21 bahkan dua kali meraih lima kemenangan beruntun dan Kluivert tidak pernah lebih dari tiga kali menelan kekalahan beruntun. Catatan positifnya, sebanyak 116 gol tercipta, negatifnya, 92 gol bersarang di gawang.

Pada saat bersamaan, Kluivert juga 'nyambi' menjadi asisten manajer Timnas Belanda yang kala itu dilatih oleh Louis van Gaal. Dalam fase ini, ia menghabiskan 29 pertandingan dalam kurun waktu 2012 hingga 2014.

 

4 dari 6 halaman

Di Curacao Kurang Meyakinkan Nih

Timnas Indonesia - Ilustrasi Patrick Kluivert, calon pelatih Timnas Indonesia (Bola.com/Adreanus Titus)

Hampir setahun hiatus dari sepak bola pasca menjadi asisten manajer Timnas Belanda, tepat pada 5 maret 2015, Kluivert memberanikan diri menjadi manajer Curacao. Hanya saja, prestasinya tak bisa dibilang bagus.

Lima laga dilalui Kluivert tanpa kemenangan dengan rincian dua imbang dan tiga kali kalah. Setelah itu, Curacao meraup tiga kemenangan beruntun pada Kualifikasi Piala Karibia, termasuk kemenangan telak 7-0 atas US Virgin.

Total, delapan laga dilahap dengan tiga kemenangan, tiga kalah, dan dua imbang. Curacao di bawah Kluivert mencetak 17 gol dan kebobolan 9 kali.

Federasi sepak bola Curacao kembali memercaya Kluivert sebagai pelatih sementara pada Juni 2021. Sayang, meski menang 8-0 melawan British Virgin Island, mereka tak pernah meraih kemenangan lagi, bahkan kalah 0-4 dari Bahrain sebelum akhirnya dipecat menyusul kekalahan dari Selandia Baru empat bulan sejak dipinang.

 

5 dari 6 halaman

Jajal Jabatan Lain

Patrick Kluivert. Striker Belanda ini mengoleksi 6 gol dalam 3 edisi Piala Eropa, yaitu Euro 1996, 2000 dan 2004. Pada 2004 ia sama sekali tidak diturunkan sepanjang turnamen. Pencapaian terbaiknya adalah semifinal Euro 2000 saat kalah adu penalti dari Italia. (Foto: AFP/Patrick Hertzog)

Pada 2016, Kluivert sebenarnya ditunjuk sebagai manajer Ajax U-19. Akan tetapi, rumor yang berebar menyebut eks striker AC Milan ini lebih memilih posisi strategic advisor Curacao plus Sporting Director PSG.

Dua pekerjaan itu ia emban bersamaan meski pada 30 Juni 2017, ia mundur sebagai Sporting Director PSG dan fokus sebagai penasihat taktik Curacao hingga 2018.

Masih pada tahun 2018, tepatnya Agustus, Kluivert menerima ajakan Clarence Seedorf sebagai asistennya di Timnas Kamerun. Namun, hanya 12 pertandingan saja ia habiskan dalam kurun waktu satu tahun.

Sekira seminggu setelah mundur sebagai asisten manajer Kamerun, Kluivert menjajal posisi Manajer Akademi Barcelona, di mana ia bertahan selama dua tahun hingga 2021.

 

6 dari 6 halaman

Bersama Adana Demirspor Makin Perlihatkan Keunggulan Kluivert

7. Patrick Kluivert (AFP/Pierre-Philippe Marcou)

Sebagai mantan striker dengan bekal insting menyerang, agaknya penampilannya sebagai manajer klub Turki, Adana Demirspor, menggambarkan kualitas dan karakteristik utama Patrick Kluivert.

Perjalanannya bersama Adana Demirspor sebenarnya tak bisa dibilang bagus. Empat laga tanpa kemenangan membuatnya harus lengser lebih awal, saat Superlig baru berusia 14 pekan.

Ya, Kluivert dipecat setelah 20 laga di semua kompetisi dengan catatan delapan kemenangan, enam kali imbang, dan enam kali kalah. Positifnya? Tentu ada.

Total, dari 20 laga bersama Kluivert, Adana Demirspor mencetak 41 gol. Artinya, rata-rata ada dua gol per pertandingan yang sukses dicetaknya. Namun, kebobolan 29 kali jelas bukan catatan impresif.

Sepertinya, Kluivert mesti memiliki tim pelatih yang ciamik dalam pertahanan. Kebetulan juga, Shin Tae-yong telah 'mewariskan' banyak bek tangguh di Timnas Indonesia.

Sumber: Transfermarkt

Berita Terkait