Memori Baik dan Buruk Marc Klok dengan Shin Tae-yong: Kami Berjuang Bersama tetapi Komunikasi dengan Pemain Kurang

oleh Alit Binawan diperbarui 06 Jan 2025, 21:45 WIB
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong dan Marc Klok usai pertandingan kontra Thailand di SUGBK hari Kamis (29/12/2022) di ajang Piala AFF 2022. (Bagaskara Lazuardi/Bola.com)

Bola.com, Kuta - Shin Tae-yong resmi didepak dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia oleh PSSI. Tentu kabar yang diumumkan Ketum PSSI, Erick Thohir, pada Senin (6/1/2025) cukup mencengangkan dan membuat publik heboh.

Pro kontra pun terjadi. Banyak yang kontra dengan keputusan PSSI dan menganggap pemecatan Shin Tae-yong kurang tepat, tetapi tak sedikit yang mendukung keputusan tersebut.

Advertisement

Gelandang Persib Bandung, Marc Klok, memberikan komentar terkait dipecatnya Shin Tae-yong. Ia menjadi satu di antara pemain yang pernah merasakan bagaimana dilatih STY di Timnas Indonesia.

"Sepak bola itu sama seperti kehidupan. Ada orang yang datang dan pergi, sukses dan tidak sukses. Tetapi, memori tersebut akan selalu ada. Saya menghormati keputusan pak Erick Thohir," beber Marc Klok saat ditemui di Lapangan Gelora Trisakti Legian pada Kamis (6/1/2025) sore WIB.

"Saya pikir semua orang harus menghormati keputusan tersebut. Tidak masalah dengan opini masyarakat seperti apa, tetapi yang penting PSSI tahu apa yang dilakukan," lanjutnya.

 

2 dari 3 halaman

Memori Baik

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong berbincang dengan Marc Klok, saat sesi latihan jelang melawan Timnas Vietnam di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Rabu (20/3/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Ia pun mendoakan Shin Tae-yong agar sukses dalam kariernya pada masa mendatang, setelah tidak lagi bersama Timnas Indonesia. Berbagai momen dirasakan pemain naturalisasi asal Belanda tersebut.

Ada momen yang sangat baik, tetapi ada juga momen yang bisa dikatakan tidak baik dan bahkan membuatnya sedikit sakit hati.

"Memori baik itu adalah saat saya dipanggil ke Timnas Indonesia untuk pertama kalinya. Coach Shin percaya dengan saya. Kami berjuang bersama di SEA Games dan Piala Asia," bebernya.

Ia juga mendapatkan pelajaran berharga ketika masih dilatih Shin Tae-yong. "Mungkin banyak hal teknis seperti bagaimana keputusan dengan bola, bagaimana melakukan one touch game, turning pass, dan sebagainya. Itu semua saya pelajari di Timnas Indonesia," tegas Klok.

 

3 dari 3 halaman

Memori Kurang Baik

Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong menggelar latihan terakhir di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Jumat (23/9/2022), jelang laga FIFA Matchday melawan Curacao esok hari. Shin Tae-yong menegaskan bahwa Marc Klok dkk siap tempur menghadapi Timnas Curacao. Marc Klok juga melakukan latihan operan dengan pemain yang punya posisi sama. (Dok. PSSI)

Memori yang kurang baik tentu saja ketika tidak lagi dipanggil ke Timnas Indonesia. Namanya mulai terpinggirkan terutama saat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Terlebih saat Timnas Indonesia mulai kedatangan beberapa pemain naturalisasi yang berposisi sebagai gelandang tengah, seperti Nathan Tjoe-A-On hingga Thom Haye.

Komunikasi menjadi masalah yang Diucapkan Marc Klok ketika bersama Shin Tae-yong. Bukan karena sakit hati tidak dipanggil kembali ke Timnas Indonesia, tetapi bagaimana seorang STY sepertinya tidak mengomunikasikan dengan baik berbagai keputusan.

"Dari komunikasinya dengan pemain, saya pikir di sepak bola semua pemain punya kualitas. Bagaimana harus melakukan manajemen komunikasi dengan baik untuk memberikan kepercayaan kepada pemain. Menurut saya pribadi, itu yang kurang," tegasnya.

"Tetapi seperti saya bilang sebelumnya, Klok ada kualitas dan Klok juga tentu ada kekurangan. Coach Shin sudah memberikan prestasi yang bagus untuk negara. Kami harus move on. Semoga Timnas Indonesia bisa lolos langsung ke Piala Dunia atau setidaknya masuk ke putaran keempat kualifikasi," tutupnya.

Berita Terkait