Deretan Fakta Menarik Paruh Pertama BRI Liga 1: Persib Unbeaten! Kontroversi 12 Pemain PSM

oleh Wahyu Pratama diperbarui 08 Jan 2025, 10:00 WIB
BRI LIGA 1 - Ilustrasi Trofi dan Logo Klub BRI Liga 1 Musim 2024/2025 (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Putaran pertama BRI Liga 1 2024/25 rampung digelar. Hasil imbang 1-1 antara Bali United dan Persib Bandung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar (7/11/2024) menjadi penutup paruh musim.

Banyak kejutan yang terjadi selama 17 pekan BRI Liga 1 2024/2025 yang telah dijalani. Jika juara bertahan Persib kokoh di puncak klasemen, nasib berbeda dialami finalis musim lalu, Madura United.

Advertisement

Bak langit dan bumi, klub berjuluk Laskar Sape Kerrap itu mendekam di posisi terbawah. Eksodus pemain besar-besaran diyakini sebagai penyebab penurunan mereka.

Grafik menurun juga terjadi di kubu Borneo FC Samarinda. Jawara reguler series musim lalu itu gagal menunjukkan performa terbaiknya dan melorot hingga posisi ketujuh.

Lantas, apa saja yang terjadi sepanjang paruh pertama BRI Liga 1 2024/25? Berikut ulasan selengkapnya versi Bola.com.

 

 

 

 

2 dari 6 halaman

Persib Bandung Lupa Rasanya Kalah

Pemain Persib Bandung, David Da Silva (kiri) berbincang dengan rekannya, Ciro Alves saat sesi official training di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, Kamis (30/5/2024) jelang laga leg kedua final Championship Series BRI Liga 1 2023/2024 menghadapi Madura United, Jumat, 31 Mei 2024. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Seperti yang disebutkan di atas, Maung Bandung telah memastikan diri sebagai juara paruh musim. Tetapi hasil laga tunda kontra Bali United menjadi catatan tersendiri.

Tambahan satu poin tak hanya menjauhkan mereka dari kejaran Persebaya Surabaya. Tetapi jadi tim pertama sepanjang sejarah Liga 1 yang tak terkalahkan di putaran pertama.

Jika ditelusuri, Persib sudah lama tak merasakan kekalahan. Terakhir kali anak asuh Bojan Hodak takluk terjadi pada akhir seri reguler Liga 1 2023/24 atau lebih dari delapan bulan lalu.

 

 

3 dari 6 halaman

Egy Maulana Vikri, Pahlawan Lokal

Dewa United - Egy Maulana Vikri (Bola.com/Adreanus Titus)

Pemain asing seperti biasa mendominasi perebutan gelar topskorer. Penyerang Persija Jakarta, Gustavo Almeida jadi yang tersubur dengan sebelas gol.

Namun, ada satu nama lokal yang menyeruak ke permukaan. Winger Dewa United, Egy Maulana Vikri merusak kemapanan dengan sembilan golnya.

Pemain berusia 24 tahun itu membuktikan bila performanya tak menurun. Sekalipun memutuskan menyudahi petualangan Eropanya selama 4,5 musim.

 

 

 

 

 

4 dari 6 halaman

Kemenangan Tandang Terbesar

Dewa United memang tak berada di radar papan atas. Tapi mereka menutup paruh pertama dengan status tim tersubur bersama Persib Bandung dengan 30 gol.

Predikat tersebut tak lepas dari rekor yang mereka buat di putaran pertama. Mereka berhasil mengukir rekor kemenangan tandang terbesar di era Liga 1.

Catatan tersebut terjadi saat Tangsel Warriors menggilas tuan rumah Semen Padang dengan skor telak 1-8. Egy Maulana Vikri mencetak hat-trick gol di laga ini.

5 dari 6 halaman

Andritany Ardhiyasa, Kiper Rasa Playmaker

Kiper Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa, tampak kecewa saat melawan Dewa United pada laga pekan kelima BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (16/9/2024). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Andritany Ardhiyasa tampak akan kehilangan posisi utama di awal musim. Persija Jakarta melucuti ban kaptennya selagi mendaratkan kiper asing, Eduardo Mota.

Tetapi kehadiran penjaga gawang asal Brasil itu justru menambah motivasinya. Bukannya jadi bayang-bayang, dia justru merebut kembali posisi utama.

Pelatih Carlos Pena menyadari peningkatan besar yang dibuat anak asuhnya. Salah satunya kemampuannya dalam mendistribusikan bola yang terbukti dengan dua assistnya selama Desember.

6 dari 6 halaman

Pemain ke-12 PSM Makassar

PSM Makassar Vs Barito Putera. (Bola.com/Dok.Instagram PSM Makassar).

Ada kejadian menarik di penghujung tahun 2024. Tepatnya di pertandingan PSM Makassar vs Barito Putera. Tuan rumah sempat bermain dengan 12 pemain.

Komunikasi yang buruk antar perangkat pertandingan memungkinkan hal konyol itu terjadi. Syahrul Lasinari yang seharusnya ditarik keluar, bermain sekitar satu menit jelang peluit panjang.

Buntut kasus tersebut, PSM Makassar harus merelakan kemenangan 3-2 yang dibuatnya di waktu normal. Komisi disiplin PSSI menghukumnya dengan kekalahan walk out (WO). 

Berita Terkait