Bola.com, Denpasar - Akhir pekan ini, IBL 2025 akan memulai tip-off perdana. Semua tim, termasuk Bali United Basketball, sudah melakukan persiapan matang. Tridatu Warriors akan menghadapi Rajawali Medan di laga perdana di GOR United Medan, 11 Januari 2025.
Efisiensi dan pengembangan pemain muda menjadi cara manajemen Bali United Basketball untuk bertahan di IBL musim ini.
Sejumlah pemain Hengkang, mulai dari Abraham Was, Surliyadi, Ponsianus Nyoman Indrawan, Galank Gunawan, termasuk dua pemain asing mereka Kierrel Green dan Ryan Batte.
Musim ini, Bali United didominasi pemain muda dan lokal. Bali United hanya menyisakan beberapa pemain dari musim lalu, seperti Xavier Cannefax, Lutfi Eka Koswara, Irvine Kurniawan, hingga Putu Neo Pande.
Selain itu, Antony Garbelotto yang musim lalu menjadi arsitek Bali United Basketball hengkang dan digantikan IGN Rusta Wijaya dengan ditemani IGN Teguh Putra Negara.
Berharap Pemain Baru Cepat Beradaptasi
Situasi ini tentu pelik. Pertanyaannya, sejauh mana Bali United Basketball bisa melangkah pada musim ini?
Apalagi ada pemain asing yang baru pertama Kali merasakan atmosfer IBL semisal Brandon Kosegeran, Joshua Nurse, dan Reo Sakai sebagai pemain heritage keturunan Jepang - Indonesia.
Chemistry antar-pemain menjadi salah satu faktor yang terus dibenahi oleh Rusta.
"Saya harap pemain-pemain baru bisa cepat beradaptasi. Kami sekarang masih melihat kekompakan mereka seperti apa karena baru dua kali menjalani uji coba," terang Rusta saat diwawancarai di Liga Bali Arena pada Rabu (8/1/2025).
Saat tune up games IBL 2025 beberapa waktu lalu, Bali United berhasil menang 106-75 menghadapi Bima Perkasa Jogja. Namun, di pertandingan kedua tumbang 82-73 menghadapi Kesatria Bengawan Solo.
Menurut Rusta, tiga pemain asing dan satu pemain heritage bisa jadi kunci permainan Bali United Basketball, khususnya Xavier Cannefax yang merupakan satu-satunya pemain asing yang bertahan.
"Ekspektasinya tentu ada di pemain asing sekarang. Untuk pemain lokal, saya rasa mereka bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya musim ini karena musim lalu jarang mendapatkan tempat dalam pertandingan," bebernya.
Proses
Ini juga tantangan untuk Rusta karena pertama kalinya didapuk sebagai pelatih Kepala. Terlebih ada target Dari Manajemen Bali United agar bisa lolos playoff bahkan bisa menjadi juara untuk pertama kalinya.
"Kami dominan memakai pemain lokal dan muda karena manajemen ingin melakukan regenerasi. Ini juga jadi tantangan untuk saya sebagai pelatih kepala," ujar Rusta.
"Saya ingin membuktikan kualitas saya, sejauh mana saya bisa membawa Bali United melangkah. Target tentu ke playoff dulu. Untuk juara bonus tersendiri. Kalau bisa lebih baik pencapaiannya musim ini dibandingkan musim lalu," tegasnya.
Sementara di sisi lain, Xavier Cannefax tidak ingin terlalu berekspektasi tinggi untuk Bali United di IBl 2025. Ia sadar dengan materi didominasi pemain muda dan lokal, tentu harus ada proses yang dijalani.
"Saya yakin musim ini akan lebih ketat persaingannya dibandingkan musim lalu. Kami mencoba membangun chemistry lebih baik lagi. Kalau juara, pasti semua tim menginginkannya, tapi harus ada proses karena Bali United dominan memakai pemain muda sekarang," tutupnya.