Erick Thohir ke Patrick Kluivert soal Tekanan dan Risiko Jadi Pelatih Garuda: Tahu Tidak Indonesia Media Sosialnya Paling Gila di Dunia?

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 09 Jan 2025, 11:45 WIB
Suporter wanita membentangkan syal bertuliskan "Sayang Timnas" pada laga Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 antara Timnas Indonesia U-23 melawan Turkmenistan di Stadion Manahan, Solo, Selasa (12/09/2023). (Bola.com/Areif Bagus)

Bola.com, Jakarta - Patrick Kluivert under pressure. Ketika belum diumumkan sebagai pelatih baru Timnas Indonesia untuk menggantikan Shin Tae-yong, ia telah mendapatkan penolakan dari sejumlah netizen.

Sialnya, saat telah dipastikan menjadi nakhoda anyar Timnas Indonesia pun, Patrick Kluivert juga masih tidak diinginkan beberapa warganet sampai muncul tagar #KluivertOut.

Advertisement

Ketua PSSI, Erick Thohir, menilai bahwa mendapatkan tekanan, terutama dari media sosial, sudah menjadi risiko Patrick Kluivert sebagai arsitek gres Timnas Indonesia.

Erick Thohir telah menyampaikan kondisi itu kepada Patrick Kluivert dan dua pelatih lainnya yang sempat diwawancarai untuk menjadi pelatih baru Timnas Indonesia.

2 dari 3 halaman

Patrick Kluivert Menyadari

Direktur Akademi Barcelona Patrick Kluivert. (foto: https://www.instagram.com/patrickkluivert9)

"Ya pasti. Itu risiko. Kami sudah sampaikan kepada tiga-tiganya ketika interview," ujar Erick Thohir dalam kanal YouTube Liputan6.

"Saya bilang 'tahu tidak Indonesia media sosialnya paling gila di dunia? Ya mereka menyadari."

"Kalau mereka mau mengambil pekerjaan ini, mereka mesti tahu risikonya. Kan kita sudah sama-sama dewasa," ungkap pria yang juga Menteri BUMN RI itu.

3 dari 3 halaman

Berikan Kesempatan

Erick Thohir juga bercerita mengenai proses pergantian nakhoda Timnas Indonesia, yang diawali dengan pengakhiran kontrak arsitek lama lebih dulu baru penandatanganan kontrak pelatih baru.

"Saya melepas coach Shin Tae-yong, saya sudah tanda-tangan dengan Patrick Kluivert? Belum, itu etika. Kalau orang lain mungkin tanda tangan dulu baru lepas. Saya tidak begitu," ucap Erick Thohir.

"Baru kemarin lusa agreement. Makanya kalau saya didorong media, orang belum teken kontrak dalam hati saya. Sudah gitu dihajar 40 ribu komentar. Kasihan."

"Itu yang salah lihat, belum apa-apa mau dirusak Timnas Indonesia. Berikan dia kesempatan. Kita jangan menjadi masyarakat yang kejam, kufur nikmat. Ayo kita proporsional," imbuhnya.

Berita Terkait