Berusia Setengah Abad, Mantan Bek Timnas Indonesia Jadi Pemain Tertua di Liga 4 Jatim

oleh Gatot Sumitro diperbarui 10 Jan 2025, 10:00 WIB
Luar biasa! Di usia hampir 50 tahun Aris Budi Prasetyo masih mampu tampil di kompetisi Liga 4 Jatim. (Bola.com/Gatot Sumitro)

Bola.com, Kediri - Ada fakta menarik dari pergelaran Liga 4 Jatim 2024/2025. Selain jumlah klub pesertanya yang mencapai 66 tim, ada sosok pemain yang membetot perhatian. Siapa dia?

Figur itu adalah Aris Budi Prasetyo. Dalam usia menginjak 50 tahun, mantan bek Timnas Indonesia di Piala Asia 2004 ini masih mampu unjuk kebolehan bersama PSHW Ponorogo di Liga 4.

Advertisement

Bersama klub ini, Aris Budi merangkap jabatan pelatih dan pemain. So, Pemain Terbaik Copa Indonesia bersama Arema ini pun tercatat sebagai pemain tertua di ajang ini.

Peran serupa pernah dilakukan bintang Italia, almarhum Gianluca Vialli, ketika menjalani debut sebagai pelatih di Chelsea musim 1998–2000 silam. Lalu, apa motivasi Aris Budi Prasetyo tampil di kasta terbawah ini?

"Sebagai pelatih, saya memberikan ilmu cara bermain bola yang benar. Sebagai pemain, saya memotivasi anak-anak muda itu bagaimana ingin jadi pemain sukses. Makanya saya harus ikut bermain di pertandingan," katanya.

 

 
 
2 dari 3 halaman

Demi Memotivasi Pemain Muda

Bintang Petrokimia Putra di era awal 2000-an, Aris Budi Prasetyo, terjun di dunia politik berkat kiprahnya selama jadi pesepak bola. (Bola.com/Robby Firly)

Alasannya, karena dari pengamatan Aris Budi pemain muda di Indonesia kurang serius menekuni sepak bola sebagai pilihan hidup.

"Pemain muda kita ini malas menambah porsi latihan sendiri. Kalau seperti itu terus, bagaimana bisa bersaing dengan pemain naturalisasi. Sementara Timnas Indonesia tak bisa terus naturalisasi jika stok pemain diaspora habis," ujarnya.

Dengan usia hampir setengah abad, daya tahan fisik Aris Budi Prasetyo memang tak seperti masih aktif bermain. Dia hanya jadi pengganti dan merumput sebanyak 34 menit saat PSHW Ponorogo melawan Persinga Ngawi dan Perspa Pacitan. Namun teknik bermainnya belum luntur.

"Usia tak bisa bohong. Saya hanya bermain taktis, karena lebih menang pengalaman. Namun, dalam momen tertentu, saya harus mentekel lawan jika gawang terancam," ucapnya.

3 dari 3 halaman

Totalitas untuk Sepak Bola

Totalitas Aris Budi pada olahraga yang mengharumkan namanya dan memberikan kesejahteraan hidupnya ini memang luar biasa. Padahal saat ini dia juga sangat sibuk sebagai Ketua DPC Partai PAN Kota Pasuruan dan anggota DPRD setempat.

"Saya hanya bisa main dua pertandingan. Partai terakhir lawan Persepon, saya absen karena ada kunjungan DPRD ke Semarang," ujar Aris.

"Tim PSHW Ponorogo ini mayoritas anak didik saya di Pasuruan. Terutama mantan siswa Akademi milik saya," tutur pemilik Aris Budi Soccer Academy (ABSA) Pasuruan ini.

Dalam tim tersebut, Aris Budi Prasetyo juga harus mengeluarkan kocek pribadi untuk kebutuhan tim. Terutama untuk sedikit bonus pemain usai pertandingan.

"Konsumsi dan akomodasi ditanggung manajemen. Kebutuhan lainnya seperti bonus, dari uang saya pribadi. Anak-anak ini juga tak dapat gaji. Tujuan saya agar pemain muda itu mendapat pengalaman bermain," ungkapnya.

Berita Terkait