Detail Mengganjal dan Pernyataan Aneh saat Everton Pecat Sean Dyche 3 Jam sebelum Pertandingan

oleh Aning Jati diperbarui 10 Jan 2025, 09:07 WIB
Pelatih Everton, Sean Dyche, jelang laga pekan ke-24 Premier League 2023/2024 menghadapi Manchester City di Etihad Stadium, Manchester, Sabtu (10/2/2024). (AP Photo/Rui Vieira)

Bola.com, Jakarta - Everton, yang sedang berjuang di Premier League, memutuskan memecat manajer Sean Dyche hanya tiga jam sebelum pertandingan putaran ketiga Piala FA melawan Peterborough, Jumat dini hari WIB (10-1-2025).

Spekulasi tentang masa depan Dyche memang telah mencuat, terutama sejak klub diambil alih oleh Friedkin Group, pemilik baru asal Amerika Serikat, dalam kesepakatan senilai 400 juta pound (Rp8 triliun), bulan lalu.

Advertisement

Dalam pernyataan resmi, Everton mengumumkan bahwa Dyche telah "dibebastugaskan dari perannya sebagai manajer tim utama pria dengan segera," dan proses pencarian pengganti sedang berlangsung.

Namun, pernyataan tersebut tidak menyertakan ucapan terima kasih atau pesan penghormatan untuk Dyche, yang dinilai aneh oleh banyak pihak.

Peter McPartland dari Toffee TV mengatakan kepada Sky Sports:

"Kami (Everton) pernah merilis pernyataan seperti ini untuk manajer yang memang tidak ingin kami beri penghormatan, jadi ini cukup mengejutkan saya. Saya rasa, melihat dua musim terakhir, Dyche telah melakukan tugasnya. Dia datang setelah Frank Lampard dan menyelamatkan kami dari degradasi. Dia mengulanginya musim lalu dalam kondisi yang sulit. Jadi, terasa agak aneh mereka tidak berterima kasih kepadanya," ujarnya.

2 dari 5 halaman

Keputusan Mendadak yang Canggung

Manajer Everton di musim 2023/2024, Sean Dyche (AFP/Paul Ellis)

Keputusan memecat Dyche tampaknya begitu mendadak hingga catatan program pertandingan yang ditulis oleh Dyche masih dicetak untuk laga melawan Peterborough.

Saat ini, Everton kembali menghadapi ancaman degradasi setelah hanya meraih satu kemenangan dari 11 laga terakhir mereka di Premier League. Kemenangan tersebut diraih melawan Wolves, tim sesama penghuni zona degradasi, Desember lalu.

Dalam pertandingan melawan Peterborough, pelatih kepala tim U-18 Everton, Leighton Baines, dan kapten tim utama, Seamus Coleman, ditunjuk sebagai pelatih sementara.

3 dari 5 halaman

Calon Pengganti Dyche

2. Jose Mourinho (Chelsea) - Pada musim 2014-2015 The Special One berhasil membawa Chelsea menjuarai Liga Inggris. Namun, karena permasalahan internal klub, Mourinho akhirnya dipecat pada 17 Desember 2015. (AFP/Glyn Kirk)

Nama-nama besar mulai dikaitkan dengan posisi kosong di Everton, termasuk mantan manajer MU dan Chelsea, Jose Mourinho, yang kini melatih Fenerbahce. Mourinho sebelumnya pernah bekerja dengan Friedkin Group saat melatih AS Roma, meski akhirnya dipecat kurang dari setahun yang lalu.

Selain Mourinho, kandidat lain termasuk mantan manajer Everton, David Moyes, eks pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate, manajer Brentford, Thomas Frank, dan pelatih Bournemouth, Andoni Iraola.

4 dari 5 halaman

Kinerja Dyche di Everton

Pelatih Everton, Sean Dyche jelang laga pekan ke-24 Premier League 2023/2024 menghadapi Manchester City di Etihad Stadium, Manchester, Sabtu (10/2/2024). (AP Photo/Rui Vieira)

Dyche mengambil alih Everton pada Januari 2023 dan berhasil menjaga klub tetap bertahan di Premier League, meski menghadapi banyak tantangan, termasuk pengurangan poin musim lalu akibat pelanggaran aturan profit dan keberlanjutan liga.

Musim pertama Dyche berakhir dengan Everton finis di posisi ke-17, menghindari degradasi berkat kemenangan atas Bournemouth di hari terakhir musim. Musim lalu, mereka naik sedikit ke posisi ke-15.

Everton tetap menjadi klub yang belum pernah terdegradasi dari divisi utama sepak bola Inggris sejak 1954.

Namun, di bawah Dyche, Everton kerap dikritik karena gaya permainan yang dianggap kurang menghibur dan minimnya gol.

Dengan hanya mencetak 15 gol musim ini – kedua terendah di liga setelah Southampton (12 gol) – produktivitas mereka menjadi satu di antara alasan pemecatan Dyche.

Strategi Dyche yang mengandalkan permainan langsung dengan bola panjang berhasil di Burnley, tetapi di Everton, ekspektasi fans lebih tinggi.

Kekalahan 0-1 dari Bournemouth tanpa satu pun tembakan tepat sasaran dan hanya dua tembakan ke gawang dalam kekalahan 2-0 dari Nottingham Forest menjadi titik puncak bagi Friedkin Group.

5 dari 5 halaman

Pencarian Era Baru Everton

Sean Dyche - Pelatih Burnley ini memuncaki daftar pelatih paling awet di Liga Inggris. Pria berusi 50 tahun itu telah melatih The Clarets sejak Oktober 2012. 9 Tahun menangani Burnley ia telah menorehkan 405 laga dengan 149 kemenangan. (AFP/Oli Scarff)

Everton kini memulai pencarian untuk manajer permanen kelima mereka dalam empat tahun terakhir.

Para pemilik baru juga harus mempertimbangkan fakta bahwa musim ini adalah yang terakhir bagi klub di Goodison Park sebelum pindah ke stadion baru di Bramley-Moore Dock musim depan.

Goodison, yang telah menjadi kandang Everton selama 132 tahun, akan menjadi kenangan.

Friedkin Group diyakini menginginkan sosok manajer yang mencuri perhatian untuk memimpin klub memasuki era baru.

Dyche, yang kontraknya tersisa satu tahun, menjadi manajer keenam dari 20 tim Premier League yang kehilangan pekerjaannya musim ini.

 

Sumber: Foxsports

Berita Terkait