Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia menatap era baru seiring adanya pergantian pelatih dari Shin Tae-yong (STY) ke Patrick Kluivert.
Kebersamaan dengan Shin Tae-yong yang sudah terjalin sejak 28 Desember 2019 harus berakhir pada awal tahun 2025. PSSI mengumumkan STY sudah tidak lagi menjadi pelatih Timnas Indonesia pada Senin (6-1-2025).
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, blak-blakan menanggapi pertanyaan publik, perihal apa yang melandasi pemecatan STY dan menunjuk Patrick Kluivert.
Selama melatih timnas senior Indonesia, STY sudah memimpin tim Garuda di 57 pertandingan. Dari jumlah itu, persentase kemenangan Indonesia berada di angka 45,6 persen atau sebanyak 26 laga.
Shin Tae-yong sudah lima tahun bekerja di Timnas Indonesia. Meski belum mempersembahkan gelar juara, pelatih asal Korea Selatan itu sudah berhasil membawa prestasi, yakni:
- babak 16 besar Piala Asia 2023
- fase grup Piala Asia U-23 2023
- semifinalis Piala Asia U-23 2024
- lolos ke Piala Asia 2027
- lolos ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Ketum PSSI, Erick Thohir, memberikan penjelasan dalam perbincangan di Metro TV. Apa yang disampaikannya?
Pernyataan Erick Thohir
Dalam perbincangan itu, Erick Thohir mengatakan:
"Seakan-akan PSSI membangun tim itu hanya membangun yang senior saja, padahal tidak. Kita bisa melihat keberhasilan sepak bola wanita misalnya, yang moncer bersama coach Mochi, kami beri program, pelatih yang baik, dan sekarang juara Piala AFF. Kita juga lihat Indra Sjafri juara SEA Games, begitu juga coach Nova Arianto bersama Timnas U-17," kata Erick Thohir.
"Tim senior ini yang paling utama dan itu fair, kebetulan kita semua lagi bermimpi, setelah tragedi Kanjuruhan. Ketika generasi emas ada sekarang maka kami tambah pemain dan bisa naik kelas. Kemudian ada dinamika, yang sulit adalah soal locker room, yang semua pelatih tentu menghadapinya."
"Prestasi Shin Tae-yong bagus, kami bilang enggak ada masalah. Tapi, karena mimpi kita yang kecepetan mungkin, sudah terlalu lama. Mimpi ini yang kadang-kadang buat pijakan yang mungkin tidak normal. Mau tidak mau memang risiko apa pun, kami harus ambil untuk saat ini," jelas Erick Thohir.
Pilihan Terbaik
Erick Thohir lantas menjelaskan proses penunjukan Patrick Kluivert yang secara intens sudah saling berkomunikasi sejak tiga bulan terakhir.
Kluivert pernah menjadi tumpuan lini depan Timnas Belanda dan bermain di sejumlah klub besar Eropa seperti Ajax, AC Milan, dan Barcelona.
Hinga akhirnya pilihan itu jatuh kepada Patrick Kluivert untuk menangani Timnas Indonesia, yang akan dibantu Alex Pastoor dan Denny Landzaat sebagai asistennya.
Erick Thohir merasa ada kecocokan dengan semua yang ditawarkan, satu di antaranya adalah chemistry dengan target Timnas Indonesia sekarang ini.
"Pilihannya banyak, kami sortir dari 15 nama. Bukan karena feeling, tapi program yang baik ini jadi satu kesatuan. Musti interview dan ada chemisry, kemauan dan keseriusannya ada," bebernya.
"Kluivert pernah jadi asisten pelatih Belanda, lalu saat zaman masih jadi pemain, bisa dilihat sendiri. Termasuk asisten pelatih itu, saya yang interview, dan ada kecocokan. Jadi, ada chemistry lain. Kompleks dan tujuannya yang sama, inilah demi keberhasilan Timnas Indonesia," lanjutnya.
Demi Keberhasilan Timnas Indonesia
Patrick Kluivert akan memimpin Timnas Indonesia beraksi di laga lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dua partai terdekat, Indonesia sudah ditunggu Australia dan Bahrain, Maret mendatang, kemudian China dan Jepang pada Juni 2025.
Jay Idzes dkk. masih punya peluang lolos otomatis ke Piala Dunia 2026 atau masih melalui babak keempat.
Locker room atau ruang ganti pemain disebut Erick Thohir menjadi kunci kesuksesan tim untuk terus berkembang.
"Pelatih baru memang harus bisa me-manage locker room, mayoritas pemain kita diaspora dari Belanda. Kami harus coba semaksimal apa pun menuju Piala Dunia 2026. China enggak mau kalah persiapannya, Bahrain juga juara Piala Teluk, semua negara itu siap bertarung habis-habisan," tutur pria yang juga merupakan Menteri BUMN tersebut.
"Kalau kami mau cuma happy-happy saja, ya sudah pakai yang ada kemarin ini saja, tapi kalau nanti gagal salahin saja pelatih, ya enggak fair dong. Kita harus berhasil, masak mau jadi bangsa yang kalah terus," tegas Erick Thohir.
Sumber: Youtube Metro TV
Baca Juga
Survey Football Institute Ungkap 46,8 Persen Suporter Kecewa Pencapaian Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Bung Towel Bereaksi Keras
Emil Audero Ditanya Pengetahuan Indonesia, Tahu Ibu Kota Mau Pindah ke IKN
Dukung Langkah Erick Thohir, Nurdin Halid Tegaskan Shin Tae-yong Tak Cocok Melatih Timnas Indonesia