H-2 Bulan Jelang Vs Timnas Indonesia, Pelatih Australia Masih Cemas dengan Cedera Harry Souttar

Pelatih Timnas Australia, Tony Popovic, mencemaskan kondisi timnya yang dipastikan tidak akan diperkuat bek andalan Harry Souttar pada laga lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026.

BolaCom | Vincentius AtmajaDiterbitkan 19 Januari 2025, 05:15 WIB
Pertarungan udara antara Harry Souttar dan Rafael Struick terjadi saat pertandingan Australia melawan Indonesia di babak 16 besar Piala Asia 2023, Minggu 28 Januari 2024.

Bola.com, Jakarta - Timnas Australia akan bentrok dengan Timnas Indonesia pada laga ketujuh ronde ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Sydney Football Stadium, Sydney, Jumat (20/3/2025).

Masih ada waktu efektif sekitar dua bulan ke depan bagi kedua tim untuk mempersiapkan diri menghadapi duel tersebut. Di sisi lain, pelatih Timnas Australia, Tony Popovic, mencemaskan kondisi timnya yang dipastikan tidak akan diperkuat bek andalan Harry Souttar.

Advertisement

Pemain berusia 26 tahun tersebut harus absen hingga setahun akibat cedera tendon Achilles, yang memaksanya melewatkan sisa laga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia bersama Timnas Australia.

Cedera ini tidak hanya menjadi pukulan berat bagi pemain itu sendiri, tetapi juga bagi Timnas Australia secara keseluruhan.

 


Cedera Serius

Pemain Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen, berebut bola dengan pemain Australia, Harry Soutar, pada laga kedua Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, pada Selasa (10/9/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Souttar sebelumnya pernah mengalami cedera ACL tiga tahun lalu, yang juga membuatnya absen selama 12 bulan. Namun, bek tengah ini berhasil pulih tepat waktu untuk tampil di Piala Dunia 2022, di mana ia menjadi satu di antara pemain terbaik Socceroos.

Kemampuannya yang mengesankan, baik dalam penguasaan bola maupun mempertahankan area pertahanan, menjadikan Harry Souttar pemain vital bagi Timnas Australia.

Tampil gemilang di Piala Dunia 2022 membawa Souttar ke Leicester City dengan nilai transfer tertinggi dalam sejarah pemain Australia. Namun, ia lalu dipinjamkan Leicester ke klub Championship, Sheffield United.

Namun, cedera terbaru yang dialami sang pemain saat Sheffiled United kalah 0-2 dari Burnley pada 26 Desember 2024 datang pada saat yang sangat tidak tepat.

Cedera Souttar tak hanya menjadi ujian bagi sang pemain, tetapi juga bagi Timnas Australia yang masih harus berjuang lebih keras demi mengamankan tiket ke Piala Dunia 2026.

 


Masih Kecewa

Tony Popovic, pelatih Timnas Australia. (Sumber Foto: aleagues.com)

Pelatih Timnas Austraia, Tony Popovic, baru-baru ini memberikan komentar mengenai kondisi tim dengan cedera Achilles yang dialami Souttar. Sang pelatih menilai Harry Souttar punya kontribusi besar baik di klub maupun timnas, namun harus menghadapi proses pemulihan cederanya lebih dulu.

"Saya sudah berbicara dengan Harry dengan sangat jelas, beberapa hari pertama sangat mengecewakan. Dia bermain sangat baik dan Sheffield United berada di puncak klasemen Championship, dan dia adalah kontributor nyata dalam hal itu," ujar Popovic dikutip dari laman Socceroos.

"Jadi dia kecewa. Namun tahukah Anda, sebagai seorang profesional, Anda belajar bahwa Anda memang memiliki kemunduran. Dia tahu ini akan menjadi pemulihan jangka panjang, tapi yang bisa kita lakukan hanyalah berada di sisinya dan mendukungnya semampu kita," lanjut pelatih berusia 51 tahun tersebut.

 


Kekurangan Pilihan Pemain di Posisi Kunci

Timnas Australia memang memiliki kedalaman skuad di posisi bek tengah, tetapi tidak ada kandidat yang jelas untuk menggantikan peran spesifik Souttar.

Kye Rowles dari Heart of Midlothian adalah bek tengah yang andal, tetapi tidak memiliki kemampuan menyeluruh seperti Harry Souttar.

Hayden Matthews, bek muda berusia 20 tahun, masih minim pengalaman dan bermain untuk Sydney FC, yang memiliki satu di antara catatan pertahanan terburuk di A-League musim ini.

Sementara itu, pemain lain seperti Gianni Stensness, Milos Degenek, dan Thomas Deng juga menghadapi berbagai kendala, dari cedera hingga situasi kontrak yang tidak menentu.

Sumber: Socceroos