Roy Keane Kenang Perselisihan Legendaris dengan Sir Alex Ferguson: Menangis di Mobil saat Tinggalkan MU

Konflik antara Roy Keane dan Sir Alex Ferguson di Manchester United pada Oktober 2005, yang berujung pada pemecatan Keane sebagai kapten dan penjualan kontraknya, menjadi salah satu perselisihan paling terkenal dalam sejarah sepak bola Inggris, dipicu oleh kritik pedas Keane terhadap pemain muda MU pasca kekalahan memalukan dari Middlesbrough.

BolaCom | Yus Mei Sawitri Diperbarui 14 Feb 2025, 16:33 WIB
1. Roy Keane - Pemain yang pernah membela Manchester United ini begitu ditakuti karena permainannya yang mengerikan. Salah satu tekel mengerikan Roy Keane dilakukan pada Alf Inge Haaland dan terpaksa membuat pemain tersebut pensiun dini akibat cidera tekel. (AP Photo/Jon Super)

Bola.com, Jakarta - Salah satu perselisihan paling terkenal dalam sejarah Manchester United (MU) terjadi antara mantan kapten tim, Roy Keane, dan manajer legendaris, Sir Alex Ferguson.

Puncak konflik ini terjadi pada Oktober 2005, setelah kekalahan mengejutkan MU dari Middlesbrough dengan skor 1-4. Kekalahan tersebut memicu reaksi keras dari Keane yang saat itu masih menjadi kapten tim.

Advertisement

Setelah hampir 20 tahun, Roy Keane mengenang kembali momen pahit tersebut. Dia mengaku menangis di dalam mobilnya setelah meninggalkan Manchester United setelah 12 tahun berkarir di Old Trafford.

Ia meninggalkan Old Trafford pada November 2005 atas persetujuan bersama yang dipicu oleh wawancara jujurnya dengan MUTV. Saat itu, ia mengkritik rekan satu timnya setelah kekalahan dari Middlesbrough.

2 dari 4 halaman

Wawancara yang Memicu Konflik

Roy Keane menjadi pemain Manchester United asuhan Sir Alex Ferguson dalam kurun 1993-2005. Dalam periode itu, Keane beberapa di antaranya memberikan tujuh trofi Liga Inggris plus satu gelar Liga Champions bagi publik Old Trafford. (AFP/Andrew Yates)

Dalam sebuah wawancara dengan MUTV, Keane melontarkan kritik pedas terhadap beberapa pemain muda Manchester United yang dianggapnya tampil buruk.

Kritik tersebut disampaikan dengan nada yang sangat tajam dan dianggap tidak pantas oleh Sir Alex Ferguson. Keane tidak segan-segan menyebut beberapa pemain muda tersebut tidak memiliki mentalitas dan profesionalitas yang cukup untuk bermain di level tertinggi.

Pernyataan-pernyataan tersebut dianggap sebagai tindakan indisipliner yang tidak dapat ditoleransi oleh Ferguson.

 

3 dari 4 halaman

Reaksi Sir Alex Ferguson

Salah satu aksi yang paling terkenal dari Sir Alex adalah hair-dryer treatment-nya. Saat melakukan itu, ia akan berteriak dengan keras di muka pemain yang ia marahi sehingga para pemain itu tidak berkutik. (Foto: AFP/Stringer)

Reaksi Sir Alex Ferguson terhadap wawancara Keane sangat cepat dan tegas. Ia langsung mencopot ban kapten dari Keane, sebuah keputusan yang mengejutkan banyak pihak. Keputusan ini menandai berakhirnya era kepemimpinan Keane di Manchester United, sebuah era yang ditandai dengan kesuksesan dan prestasi gemilang.

Ferguson merasa bahwa kritik Keane telah merusak disiplin dan moral tim, dan tindakan tegas perlu diambil untuk menjaga stabilitas klub.

Hubungan antara Keane dan Ferguson memburuk secara drastis setelah insiden tersebut. Ferguson kemudian memutuskan untuk menjual Keane ke klub lain, mengakhiri kariernya yang panjang dan penuh prestasi di Manchester United. 

 

 

4 dari 4 halaman

Pengakuan Roy Keane

2. Roy Keane - Keane mejadi kapten terlama kedua di Manchester United. Kane dipercaya menjadi kapten Manchester United dari tahun 1997-2005. (AFP/Andrew Yates)

Berbicara di podcast Stick to Football, Gary Neville, Ian Wright, dan Jill Scott membahas momen-momen selama karier mereka hingga menitikkan air mata, yang berujung pada pengakuan Roy Keane. 

"Ketika saya meninggalkan United, saya menangis pagi itu. Menangis di mobil saya," kata Keane. 

Ini bukan pertama kalinya pria berusia 53 tahun itu berbicara tentang reaksi emosionalnya meninggalkan klub. Dia juga pernah mengungkapkannya saat wawancara pada 2023.

“Saya pikir satu-satunya saat saya benar-benar menangis adalah ketika saya meninggalkan United setelah saya berselisih paham dengan beberapa orang, tetapi selain itu Anda berada dalam gelembung itu,” kata Keane dalam obrolan dengan Tommy Tiernan.

"Anda berada di zona tersebut. Saya selalu mengatakan bahwa saya berada di zona tersebut. Saya sering mengatakan kepada orang-orang, dan mereka tidak begitu memahaminya." 

Berita Terkait