Sir Alex Ferguson Ungkap Pemain Paling Malas di Latihan, tapi Tetap Jadi Legenda MU

Sir Alex Ferguson mengungkap pemain dengan performa terburuk di latihan selama ia melatih MU.

BolaCom | Aning Jati Diperbarui 16 Feb 2025, 16:45 WIB
<p>Mantan manajer dan pemain sepak bola Skotlandia, Alex Ferguson, berdiri di belakang karangan bunga saat memberikan penghormatan kepada mendiang pemain Manchester United Danny Law selama pertandingan Liga Primer Inggris antara Manchester United dan Brighton and Hove Albion di Old Trafford di Manchester, Inggris barat laut, pada 19 Januari 2025. (Ian HODGSON/AFP)</p>
Mantan manajer dan pemain sepak bola Skotlandia, Alex Ferguson, berdiri di belakang karangan bunga saat memberikan penghormatan kepada mendiang pemain Manchester United Danny Law selama pertandingan Liga Primer Inggris antara Manchester United dan Brighton and Hove Albion di Old Trafford di Manchester, Inggris barat laut, pada 19 Januari 2025. (Ian HODGSON/AFP)

Bola.com, Jakarta - Selama 26 tahun, Sir Alex Ferguson "menguasai" MU dengan tangan besi yang dibalut dengan sarung beludru. Disiplin ketat dan ambisinya yang tak terpuaskan menciptakan sebuah dinasti yang tak tertandingi dalam sejarah sepak bola Inggris.

Tanpa mentalitas kompetitifnya yang luar biasa, trofi yang ia kumpulkan mungkin hanya akan menjadi deretan peluang yang terbuang.

Advertisement

Namun, Fergie justru menjadikan gelar sebagai koleksi pribadinya – 13 gelar Premier League, dua trofi Liga Champions, dan lima Piala FA menjadi bukti kejayaannya.

Ferguson mengendalikan sepak bola Inggris seperti seorang dalang di Theatre of Dreams. Namun, sejak kepergiannya pada 2013, sihir itu tampaknya ikut lenyap.

12 tahun, sepuluh manajer, dan pergantian pemain yang tak terhitung jumlahnya belum mampu mengembalikan kejayaan MU. Tak ada satu pun penerus yang mampu menanamkan disiplin, inspirasi, dan ketangguhan seperti yang dilakukan Fergie.

Mungkin itulah rahasia kejayaannya – kombinasi mematikan antara ketakutan, rasa hormat, dan standar yang tak tergoyahkan.

Di bawah Ferguson, bahkan para bintang besar seperti Cristiano Ronaldo dan Eric Cantona rela mengerahkan segalanya daripada harus menghadapi amarah legendarisnya.

Namun, di antara sekian banyak pemain yang ia latih, ada satu yang dianggap sebagai pemain dengan performa terburuk dalam latihan.

2 dari 4 halaman

Pemimpin Tegas

Salah satu aksi yang paling terkenal dari Sir Alex adalah hair-dryer treatment-nya. Saat melakukan itu, ia akan berteriak dengan keras di muka pemain yang ia marahi sehingga para pemain itu tidak berkutik. (Foto: AFP/Stringer)

Sejak mengambil alih MU pada 1986 hingga pensiun 12 tahun lalu, Sir Alex Ferguson adalah pemimpin absolut di Old Trafford. Baik pemain, wasit, maupun manajer lawan, semuanya merasakan ketegasannya.

Bahkan legenda klub seperti David Beckham dan Ryan Giggs tak luput dari amukan "hairdryer treatment"-nya jika mereka tampil di bawah standar.

Metafora itu sangat pas, mengingat bagaimana Ferguson bisa meledak di ruang ganti setelah penampilan yang mengecewakan. Saat ia marah, suaranya keluar dengan intensitas seperti hairdryer yang menyala pada kekuatan penuh.

3 dari 4 halaman

Pemain yang Paling Buruk di Latihan

Mantan pelatih MU, Sir Alex Ferguson, bukanlah penyuka tren sepatu sepak bola warna-warni. Ferguson hanya membolehkan memakai sepatu berwarna hitam terutama untuk pemain-pemain muda. (AFP/Paul Ellis)

Dalam sebuah pertemuan hangat dengan para pemain muda akademi MU, Ferguson mengenang satu di antara aturan emasnya: siapa pun yang malas dalam latihan tidak hanya akan mendapat peringatan, tetapi juga bisa langsung didepak dari tim.

Namun, mengejutkannya, pemain dengan performa latihan terburuk yang pernah ia latih justru sukses menjalani karier panjang selama 11 tahun di MU dan mengangkat 14 trofi.

Saat ditanya siapa pemain "terbaik" dalam latihan, Ferguson menjawab:

"Anda tahu, di pramusim, pemain dengan performa latihan terburuk, tanpa ragu, adalah Brian McClair. Dia selalu tertinggal, tapi saat bermain di hari Sabtu, dia akan berlari sepanjang hari! Ini bukan rahasia, setiap pemain yang ingin menjadi hebat harus menjaga diri, berkorban, dan terus berlatih," ungkap Sir Alex.

4 dari 4 halaman

Karier Brian McClair di MU

Brian McClair, gelandang-penyerang Manchester United pada 1987-1998. (Bola.com/manutd.com)

Kendati dikenal sebagai pemain yang malas berlatih, McClair justru tampil luar biasa saat dibutuhkan. Ia memiliki pergerakan cerdas, penyelesaian tajam, dan kemampuan berkontribusi di lini tengah maupun serangan, menjadikannya sosok penting dalam tim Ferguson di era awal kepemimpinannya.

Bagi penggemar MU di era 1990-an, ada dua versi McClair: sebagai striker yang tajam dan sebagai gelandang pekerja keras yang andal.

Ia memainkan peran krusial dalam kesuksesan Setan Merah, membantu tim memenangkan empat gelar Premier League dan dua Piala FA. Bahkan, Ferguson pernah menyebutnya sebagai satu di antara dari tiga pemain paling underrated yang pernah ia latih.

Secara keseluruhan, pria berjuluk "Choccy" (karena namanya mirip dengan kue cokelat) tampil 466 kali untuk MU, mencetak 121 gol, serta menyumbang 16 assist. Ia juga dua kali meraih penghargaan Sir Matt Busby Player of the Year.

Walau tidak bersinar di sesi latihan, McClair memastikan dirinya meninggalkan Old Trafford pada 1998 sebagai satu di antara legenda sejati klub.

 

Sumber: Give Me Sport

Berita Terkait