Kim Jong-Un Larang Siaran Tottenham dan 2 Klub Liga Inggris di Korea Utara

Warga Korea Utara dilarang menonton Tottenham dan dua klub Liga Inggris lainnya. Kenapa?

BolaCom | Aning Jati Diperbarui 16 Feb 2025, 15:15 WIB
Liverpool memang diunggulkan untuk membalikkan kedudukan di laga kandang kali ini, tapi tidak ada yang menduga pertandingan berjalan timpang. Tottenham tidak bisa melawan. (Nick Potts, PA via AP)
Liverpool memang diunggulkan untuk membalikkan kedudukan di laga kandang kali ini, tapi tidak ada yang menduga pertandingan berjalan timpang. Tottenham tidak bisa melawan. (Nick Potts, PA via AP)

Bola.com, Jakarta - Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-Un, telah melarang penayangan pertandingan tiga klub Premier League di negaranya, menurut laporan terbaru.

Selama ini, tayangan televisi di Korea Utara sebagian besar dikontrol oleh pemerintah dan berfokus pada propaganda. Namun, siaran olahraga menjadi satu di antara pengecualian yang memberikan warga kesempatan melihat budaya olahraga dari berbagai belahan dunia.

Advertisement

Meski begitu, Kim Jong-Un tetap memastikan bahwa kebijakan politiknya berdampak pada tayangan sepak bola di negara tersebut, yang menjadi alasan mengapa tiga tim Premier League tidak akan ditayangkan di Korea Utara.

2 dari 4 halaman

Brentford dan Wolves Masuk Daftar Larangan

Penyerang Tottenham Hotspur asal Korea Selatan bernomor punggung 07, Son Heung-Min, mencetak gol kedua tim selama pertandingan Liga Primer Inggris antara Southampton dan Tottenham Hotspur di Stadion St Mary di Southampton, Inggris selatan, Senin dini hari WIB (16-12-2024). (JUSTIN TALLIS/AFP)

Berdasarkan temuan dari proyek 38 North yang berbasis di Washington, seperti dilaporkan oleh The Mirror, tiga klub yang dilarang tayang di Korea Utara adalah Tottenham Hotspur, Wolverhampton Wanderers (Wolves), dan Brentford.

Penyebab utama dari larangan ini adalah kehadiran pemain asal Korea Selatan di masing-masing tim.

Dengan ketegangan politik antara Korea Utara dan Korea Selatan yang masih tinggi, pemerintah Korea Utara tidak ingin memberikan eksposur kepada pemain dari negara tetangganya.

3 dari 4 halaman

3 Pemain Korsel

Pesepak bola asal Korea Selatan, Hwang Hee-chan, saat ini tengah menjalani musim ketiga bersama Wolverhampton. Ia dipermanenkan dari RB Leipzig pada awal musim 2022/2023 dengan nilai transfer 16,7 juta euro setelah sempat berstatus pinjaman selama semusim. Hingga kini ia telah bermain dalam 60 laga bersama Wolves di Premier League dengan raihan 9 gol dan 2 assist. (AFP/Lindsey Parnaby)

Dari ketiga pemain tersebut, yang paling terkenal adalah Son Heung-min, kapten Tottenham Hotspur sekaligus Timnas Korea Selatan.

Son dianggap sebagai satu di antara pemain Asia terbaik dalam sejarah Premier League, dengan catatan 324 penampilan, 126 gol, dan 69 assist sejak bergabung dengan klub London tersebut.

Selain itu, Wolves memiliki Hwang Hee-chan, striker Korea Selatan yang mengalami lonjakan performa luar biasa selama musim 2023/2024.

Sementara itu, Brentford memiliki Kim Ji-soo, bek berusia 20 tahun yang telah menjalani debutnya di Premier League musim ini.

4 dari 4 halaman

Pelanggaran Hak Siar

Permainan penguasaan bola yang biasa dilakukan anak asuh Pep Guardiola tidak terlihat dalam laga kali ini. Brentford bisa mengimbangi Manchester Biru.

Menariknya, laporan tersebut juga mengungkap bahwa Korea Utara sebenarnya tidak memiliki hak siar resmi untuk menayangkan pertandingan Premier League dan melanggar hukum hak cipta dalam prosesnya.

Selain itu, siaran pertandingan mengalami penundaan selama empat bulan, dengan musim baru mulai ditayangkan pada bulan Januari.

Bukan hanya itu, durasi pertandingan pun dipersingkat dari 90 menit menjadi 60 menit sebelum ditayangkan di saluran KCTV, tepat sebelum siaran berita pukul 5 sore.

Diperkirakan sekitar 26 juta orang menonton tayangan sepak bola setiap minggunya, menjadikannya sebagai olahraga internasional utama yang disiarkan di negara tersebut.

 

Sumber: Give Me Sport