Amerika Serikat Dinilai Tak Siap Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2026

Laporan menyebutkan Amerika Serikat belum siap menjadi tuan rumah 'pertunjukan terbesar di bumi'; Piala Dunia 2026 dan Olimpiade 2028.

BolaCom | Aning Jati Diperbarui 21 Feb 2025, 20:30 WIB
<p>Trofi Piala Dunia FIFA diangkat tinggi-tinggi saat para pemain Argentina merayakan kemenangan mereka atas Prancis di lapangan setelah pertandingan final Piala Dunia Qatar 2022 antara Argentina dan Prancis di Stadion Lusail di Lusail, utara Doha pada 18 Desember 2022. (Paul ELLIS/AFP)</p>
Trofi Piala Dunia FIFA diangkat tinggi-tinggi saat para pemain Argentina merayakan kemenangan mereka atas Prancis di lapangan setelah pertandingan final Piala Dunia Qatar 2022 antara Argentina dan Prancis di Stadion Lusail di Lusail, utara Doha pada 18 Desember 2022. (Paul ELLIS/AFP)

Bola.com, Jakarta - Amerika Serikat bersiap untuk menjadi tuan rumah dua ajang olahraga terbesar di dunia, yaitu Piala Dunia FIFA 2026 dan Olimpiade 2028.

Namun, menurut laporan yang dirilis pada hari Rabu lalu, negara ini dinilai belum sepenuhnya siap menghadapi tantangan besar yang akan diberikan oleh event olahraga tersebut terhadap infrastruktur yang sudah menua.

Advertisement

Laporan ini disusun oleh Asosiasi Perjalanan AS (US Travel Association) dengan melibatkan mantan pejabat pemerintah dan pakar industri.

Tiga kekhawatiran utama yang disorot dalam laporan tersebut meliputi:

  1. Proses Pengurusan Visa – Diperkirakan akan terjadi keterlambatan yang signifikan dalam pemrosesan visa bagi wisatawan internasional.
  2. Masalah Infrastruktur – Khususnya terkait transportasi udara yang mengalami berbagai kendala.
  3. Teknologi Keamanan yang Kurang Memadai – Standar keamanan di berbagai fasilitas dinilai perlu peningkatan signifikan.
2 dari 4 halaman

Risiko Keamanan Nasional

Ilustrasi penonton di stadion. (unsplash.com/Thomas Serer)

Selain Piala Dunia 2026 dan Olimpiade 2028, Amerika Serikat akan menjadi tuan rumah berbagai ajang besar lainnya seperti Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 dan Ryder Cup.

Dengan tambahan event ini, diperkirakan Amerika Serikat akan menerima hingga 40 juta pengunjung tambahan selain 66 juta wisatawan yang datang setiap tahunnya.

"Kami belum siap menjadi tuan rumah rangkaian acara olahraga besar yang akan mendatangkan jutaan wisatawan domestik dan internasional. Hal ini berisiko terhadap keamanan nasional dan juga menghambat pertumbuhan ekonomi," tulis laporan tersebut.

3 dari 4 halaman

Pemerintah Didesak Berinvestasi dalam Infrastruktur

Ilustrasi trofi Piala Dunia. (AFP)

Laporan ini juga mengkritik pemotongan besar-besaran anggaran berbagai lembaga pemerintah oleh pemerintahan saat ini.

Asosiasi Perjalanan AS menegaskan bahwa diperlukan investasi besar dalam pemrosesan visa dan keamanan bandara untuk memastikan event-event tersebut berjalan lancar.

CEO US Travel Association, Geoff Freeman, mengungkapkan kepada ESPN bahwa presiden Amerika Serikat memiliki ambisi besar dalam menjadikan Piala Dunia 2026 sebagai turnamen terbaik sepanjang sejarah, begitu juga dengan Olimpiade 2028.

"Presiden telah dengan lantang menyatakan bahwa ini akan menjadi Piala Dunia terbaik dan Olimpiade terbaik yang pernah ada," kata Freeman.

"Untuk mencapai tujuan itu, kami harus melakukan investasi yang diperlukan," tegasnya.

4 dari 4 halaman

Persoalan Visa

Ilustrasi visa. (Image by kstudio on Freepik)

Freeman baru-baru ini bertemu dengan pejabat Gedung Putih di Washington dan menyoroti bahwa waktu pemrosesan visa menjadi perhatian utama.

Dengan Trump secara acak memberlakukan sanksi terhadap beberapa negara, waktu persetujuan visa telah mencapai titik di mana bahkan jika seseorang ingin mendukung negaranya di Piala Dunia 2026, waktu tunggu yang lama dapat menghalangi kunjungan mereka.

Sebagai contoh, warga Kolombia harus menunggu hingga dua tahun untuk mendapatkan visa.

"Orang-orang ingin datang, tetapi mereka tidak bisa," kata Freeman. 

"Masalah ini terkait dengan waktu tunggu visa yang terlalu lama, ketidakefisienan bea cukai, serta persepsi bahwa mereka tidak disambut dengan baik. Kami sangat mengkhawatirkan hal ini," tuturnya.

Sementara itu, hubungan dekat presiden Amerika Serikat dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, menjadi perhatian banyak pihak menjelang Piala Dunia 2026.

 

Sumber: Inside World Football

Berita Terkait