Kehidupan Roman Abramovich Berubah setelah Menjual Chelsea

Roman Abramovich mengalami perubahan besar setelah menjual Chelsea, dari kepemilikan properti hingga kehidupan pribadi.

BolaCom | Aning Jati Diperbarui 20 Mar 2025, 16:45 WIB
Chelsea - Roman Abramovich (Bola.com/Adreanus Titus)
Chelsea - Roman Abramovich (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Sejak Todd Boehly dan Clearlake Capital mengambil alih Chelsea pada 2022, klub tidak lagi menikmati kejayaan seperti di masa lalu.

Konsorsium ini membeli klub London Barat tersebut dengan rekor harga sekitar 4,25 miliar paun, dan sejak saat itu, mereka tampaknya telah menghabiskan jumlah yang hampir sama untuk transfer pemain—sesuatu yang tecermin dalam kebijakan transfer mereka yang tidak menentu dan adanya rumor perpecahan di antara para pemilik.

Advertisement

Kendati Enzo Maresca kini tampaknya berhasil membawa stabilitas, pergantian kepemilikan memicu dua musim yang penuh kekacauan dan kekecewaan bagi Chelsea.

The Blues finis di peringkat ke-12 pada musim 2022/2023, sebelum meningkat ke posisi keenam di musim berikutnya. Namun, pencapaian ini masih jauh di bawah ekspektasi dan kemungkinan besar tidak akan ditoleransi di era kepemimpinan sebelumnya.

Roman Abramovich dikenal sebagai pemilik yang tegas dan cepat mengambil keputusan terkait masa depan manajer—sikap yang pada akhirnya membawa Chelsea ke periode kesuksesan terpanjang dalam sejarah klub.

Namun, ia terpaksa menjual klub akibat sanksi yang dijatuhkan kepada oligarki Rusia yang memiliki hubungan dengan Vladimir Putin setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Sejak meninggalkan Chelsea pada 2022, kehidupan Abramovich telah berubah drastis.

2 dari 4 halaman

Apa yang Dilakukan Roman Abramovich Sekarang?

1. Roman Abramovich - Pemilik Chelsea ini menolak keinginan Mourinho untuk memboyong bek baru, John Stones. Akibatnya terbukti lini belakang The Blues tampil mengecewakan musim ini. (AFP/Carl Court)

Menurut The Telegraph, sanksi perjalanan yang diberlakukan Uni Eropa telah memaksa Abramovich hidup dalam pengasingan, dengan Turki kini menjadi tempat tinggal utamanya.

Sebelumnya, pria berusia 58 tahun ini dikenal gemar bepergian, sering mengunjungi Karibia di musim dingin dan berbagai kota mewah di Eropa. Namun, kini ia harus membatasi gaya hidup tersebut, menyebabkan koleksi superyacht-nya sebagian besar tidak terpakai selama tiga tahun terakhir.

Satu di antara kapal pesiar andalannya, The Eclipse, yang bernilai 500 juta paun, kini berlabuh di kota pelabuhan Marmaris, Turki, dan hampir tidak digunakan karena sang pemilik jarang menghabiskan waktu di atasnya.

Dilaporkan pada 2023 bahwa Abramovich membagi waktunya antara Sochi, Istanbul, dan Tel Aviv, meski kini ia tampaknya lebih banyak menetap di Istanbul. Meski kehidupannya lebih tertutup, ia masih kerap menunjukkan kekayaannya.

Dengan kekayaan bersih yang diperkirakan mencapai sekitar 7,96 miliar paun (Rp170,6 triliun) menurut Forbes, Abramovich tetap menikmati gaya hidup mewah dan dikenal sebagai orang yang murah hati terhadap mereka yang membantunya.

Satu di antara contoh adalah chef pribadi Omer Ataysin, yang secara rutin menyiapkan makanan untuknya. Kabarnya, kebab pedas dan tenderloin domba adalah beberapa hidangan favoritnya.

3 dari 4 halaman

Potensi Kembali ke Dunia Sepak Bola

Pemilik Chelsea, Roman Abramovich sebelum menyaksikan Liga Inggris antara Chelsea dan Sunderland di stadion Stamford Bridge di London pada 19 Desember 2015. Dari pernikahannya tersebut, mereka dikaruniai dua orang anak. (AP Photo/Matt Dunham)

Kendati ia kini menjalani kehidupan yang lebih tenang dan bahkan dikabarkan berperan sebagai mediator dalam upaya perdamaian antara Rusia dan Ukraina, banyak penggemar sepak bola yang bertanya-tanya apakah ia akan kembali ke dunia olahraga dengan membeli klub lain.

Beberapa rumor menyebutkan bahwa kepindahannya ke Istanbul terkait dengan niatnya untuk membeli satu di antara klub besar di kota tersebut, seperti Galatasaray, Fenerbahce, atau Besiktas.

Namun, klaim ini dengan cepat dibantah oleh juru bicaranya yang menyatakan bahwa kabar tersebut sepenuhnya tidak benar.

Terkait hubungannya dengan Chelsea, Roman Abramovich sempat menyatakan keinginannya untuk kembali ke Stamford Bridge dan berpamitan langsung dengan para penggemar.

Namun, pembatasan perjalanan membuatnya belum bisa mewujudkan hal tersebut, dan kemungkinan besar hal itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Selain itu, ia mendapat kritik karena tidak menepati janjinya untuk menyumbangkan sebagian besar hasil penjualan Chelsea untuk kegiatan amal. Namun, The Daily Mail mengklaim bahwa dana tersebut saat ini dibekukan di sebuah bank di London sehingga Abramovich tidak dapat mengaksesnya.

4 dari 4 halaman

Tak Lagi Menonton Sepak Bola

Gelar Piala Liga Inggris musim 2005 menjadi trofi pertama Chelsea di bawah kepemimpinan Roman Abramovich. Mereka menyabet tiga Piala Liga Inggris pada tahun 2005, 2007 dan 2015. (AFP/Ben Stansall)

Menambah indikasi bahwa ia tidak berencana kembali ke dunia sepak bola dalam waktu dekat, laporan pada awal 2025 menyebutkan bahwa Abramovich sudah sepenuhnya berhenti menonton pertandingan secara langsung.

Seorang teman dekatnya mengatakan kepada The Sun:

"Roman masih menyukai sepak bola. Tapi, dia tidak lagi pergi ke pertandingan. Sepak bola baginya selalu tentang Chelsea."

Seperti yang pernah ia katakan ketika meninggalkan Stamford Bridge:

"Saya berharap suatu hari nanti bisa kembali ke Stamford Bridge untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Anda semua secara langsung."

Namun, untuk saat ini, kembalinya Abramovich ke London Barat tampaknya masih sangat kecil kemungkinannya.

Berita Terkait