9 Insiden yang Merusak Hubungan Thiago Motta dengan Juventus, Bikin Musim Ini Berantakan!

Simak, sembilan insiden yang merusak hubungan baik Thiago Motta dengan Thiago Motta.

BolaCom | Aning Jati Diperbarui 20 Mar 2025, 13:45 WIB
<p>Juventus - Ilustrasi Pelatih Baru Thiago Motta (Bola.com/Adreanus Titus)</p>
Juventus - Ilustrasi Pelatih Baru Thiago Motta (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Juventus masih memberikan dukungan kepada Thiago Motta, meski mengalami dua kekalahan telak secara beruntun.

Namun, sembilan insiden telah merusak hubungan pelatih asal Brasil itu dengan timnya.

Advertisement

Bianconeri kini menghadapi perjuangan berat untuk finis di empat besar Serie A setelah kalah 0-4 dari Atalanta dan 0-3 dari Fiorentina. Selain itu, mereka juga tersingkir dari Liga Champions oleh PSV Eindhoven serta dari Coppa Italia oleh Empoli.

Menurut La Gazzetta dello Sport, ada sembilan momen yang menjadi titik balik dalam hubungan Motta dengan para pemainnya, yang menjelaskan di mana segalanya mulai berantakan.

Berikut sembilan insiden itu:

2 dari 6 halaman

Dusan dan Ban Kapten

Penyerang Juventus asal Serbia #09, Dusan Vlahovic, bereaksi terhadap gol kedua Benfica selama pertandingan Liga Champions UEFA antara Juventus dan Benfica di stadion Allianz di Turin, Italia, Kamis dini hari WIB (30-1-2025). (Marco BERTORELLO/AFP)

1. Konflik dengan Vlahovic

Dusan Vlahovic dikenal sering mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap pelatih Juventus yang terlalu menuntutnya untuk bermain bertahan dan mengikuti taktik tertentu, serta kurangnya suplai bola yang ia terima di lini depan.

Thiago Motta tidak mau banyak mendengarkan keluhan seperti ini dan dilaporkan menegur keras penyerang Serbia itu sebelum laga Supercoppa Italiana di Riyadh, Januari lalu.

Setelah insiden tersebut, Vlahovic praktis kehilangan tempatnya di tim utama, dengan Randal Kolo Muani lebih diprioritaskan.

2. Polemik Ban Kapten

Fans Juventus frustrasi dengan kurangnya kejelasan terkait siapa yang menjadi kapten tim musim ini.

Ban kapten berpindah-pindah di antara enam pemain berbeda, termasuk rekrutan anyar Teun Koopmeiners dan Weston McKennie, yang sebelumnya justru hampir dilepas oleh klub.

Para pendukung mendorong agar Federico Gatti diberikan kehormatan sebagai kapten, tetapi hingga saat ini, ia justru belum dipertimbangkan sama sekali.

3 dari 6 halaman

Danilo dan Cambiaso

Seperti julukannya, Si Nyonya Tua, Juventus juga masih mengandalkan beberapa pemian tua dalam skuadnya pada musim 2023/2024 ini. Seperti lima pemain berikut yang masuk dalam daftar 5 besar pemain tertua Juventus musim ini. (AFP/Getty Images/Loren Elliott)

3. "Pengkhianatan" terhadap Danilo

Danilo sempat menjadi kapten Juventus, tetapi kemudian tiba-tiba dicadangkan dan akhirnya dipaksa meninggalkan klub pada Januari lalu.

Keputusan ini mengejutkan banyak pihak dan dianggap sebagai satu di antara kebijakan paling kontroversial dari Thiago Motta.

4. Cedera Cambiaso yang Memburuk

Andrea Cambiaso mengalami cedera pergelangan kaki yang berulang, dan banyak yang merasa ia terlalu cepat dipaksa kembali bermain. Akibatnya, performanya tidak optimal dan sulit mencapai level yang diharapkan.

4 dari 6 halaman

Douglas Luiz dan Fagioli

Pemain Juventus, Douglas Luiz (AFP)

5. Gagalnya Douglas Luiz

Didatangkan dari Aston Villa dengan biaya 50 juta euro, Douglas Luiz justru menjadi satu di antara pembelian paling mengecewakan bagi Juventus. Ia sering melakukan kesalahan fatal dan hampir tidak memberikan kontribusi positif.

Luiz hanya menjadi starter dalam dua dari delapan pertandingan pertama Serie A musim ini dan sejak itu nyaris tidak terlihat lagi.

Bukannya membantu meningkatkan kepercayaan dirinya, Motta justru makin membuatnya kehilangan rasa percaya diri.

6. Fagioli Bersinar di Klub Lain

Nicolo Fagioli tampil luar biasa ketika Fiorentina mengalahkan Juventus 3-0, menunjukkan betapa Juventus telah melepas pemain berbakat begitu saja pada Januari.

Para fans sangat kecewa dengan cara Motta memperlakukan gelandang muda tersebut.

5 dari 6 halaman

Rotasi dan Perin

Kiper pelapis Juventus, Mattia Perin tampil apik dalam laga melawan Sporting Lisbon pada leg pertama perempat final Liga Europa, Jumat (14/4/2023) dini hari WIB. (AFP/Marco Bertolerro)

7. Rotasi Tanpa Henti

Dalam 42 pertandingan kompetitif musim ini, Juventus menggunakan 39 susunan pemain berbeda.

Thiago Motta terus-menerus mengutak-atik taktik dan menempatkan pemain dalam posisi yang tidak biasa, seperti Koopmeiners, McKennie, dan Tim Weah yang tampaknya sudah bermain di semua posisi—kecuali sebagai kiper.

8. Perin Kecewa

Mattia Perin menerima beberapa tawaran untuk meninggalkan Juventus demi mendapatkan waktu bermain reguler.

Namun, ia tetap bertahan dengan harapan mendapat kesempatan lebih banyak, hanya untuk mendapati dirinya menjadi cadangan bagi Michele Di Gregorio, sesuatu yang membuatnya makin frustrasi.

6 dari 6 halaman

Kenan Yildiz

Juve sejatinya sempat unggul lebih dulu berkat gol Kenan Yildiz. Namun, Milan mampu bangkit di babak kedua dengan berbalik memimpin lewat eksekusi penalti Christian Pulisic dan gol bunuh diri Federico Gatti. (AP Photo/Altaf Qadri)

9. Kenan Yildiz Disia-siakan

Selain dimainkan di berbagai posisi yang berbeda, Kenan Yildiz juga dipilih secara mengejutkan untuk menjadi starter dalam laga besar melawan Atalanta, mesk ia baru saja pulih dari sakit perut yang membuatnya absen beberapa hari.

Hasilnya, ia tampil di bawah performa terbaiknya dan ditarik keluar pada babak pertama—keputusan yang terbukti merugikan Juventus.

Lebih buruk lagi, Motta kemudian tidak memainkannya sama sekali saat Juventus dihancurkan Fiorentina di laga berikutnya.

 

Sumber: Football Italia

Berita Terkait