Mengulas Strategi Patrick Kluivert saat Timnas Indonesia Dilibas Australia: Memang Main Ofensif Sih, tapi Kalah Efektif!

Meski bisa mendominasi penguasaan bola, Timnas Indonesia minim ciptakan peluang. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.

BolaCom | Radifa Arsa Diperbarui 20 Mar 2025, 19:15 WIB
Pelatih kepala Timnas Indonesia, Patrick Kluivert memimpin latihan perdana menjelang laga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia di Stadion Netstrata Jubilee, Sydney, Selasa (18/03/2025) waktu setempat. (Dok. PSSI)
Pelatih kepala Timnas Indonesia, Patrick Kluivert memimpin latihan perdana menjelang laga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia di Stadion Netstrata Jubilee, Sydney, Selasa (18/03/2025) waktu setempat. (Dok. PSSI)

Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menunaikan janjinya untuk bermain ofensif meskipun akhirnya tumbang dari Australia pada lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Sydney Football Stadium, Sydney, Kamis (20/3/2025) sore WIB itu, Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Australia setelah digebuk dengan skor yang telak, 1-5.

Advertisement

Masing-masing gol tuan rumah pada laga ini dicetak oleh Martin Boyle (18’), Nishan Velupillay (20’), Jackson Irvine (34’), serta Lewis Miller (61’). Sedangkan satu gol balasan skuad Garuda dicetak oleh Ole Romeny (78’).

Sepanjang laga, skuad Merah Putih menyajikan permainan yang cukup ofensif meskipun kalah efektif dari tuan rumah.

Meski bisa mendominasi penguasaan bola, skuad Garuda juga minim ciptakan peluang. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya. 

 

2 dari 4 halaman

Komposisi Tak Banyak Berubah

Sejumlah pemain Timnas Indonesia, yakni Jay Idzes (tengah), Kevin Diks (kanan), dan Ole Romeny (kiri), berdiskusi saat menghadapi Australia pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Sydney Football Stadium, Kamis (20/3/2025) sore WIB. (DAVID GRAY / AFP)

Patrick Kluivert tampaknya tak ingin melakukan perombakan yang signifikan dalam pertandingan pertamanya sebagai juru taktik Timnas Indonesia. Sebab, pelatih asal Belanda itu tak melakukan perombakan berlebihan.

Kluivert masih mempertahankan skema 3-4-3 seperti yang sebelumnya digunakan Timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong. Komposisi pemain yang dipilih juga tak memperlihatkan banyak perubahan.

Hanya ada Ole Romeny dan Dean James saja yang bermain sebagai debutan pada laga ini. Sisanya, masih ada nama-nama pemain lama seperti Rafael Struick, Thom Haye, Jay Idzes, hingga Calvin Verdonk.

 

3 dari 4 halaman

Bermain Konstruktif

Timnas Australia Vs Timnas Indonesia. (Bola.com/Dok.AFP/Saeed KHAN).

Seperti yang sebelum-sebelumnya dijanjikan, Patrick Kluivert akhirnya menyajikan permainan yang menarik sejak awal babak pertama. Timnas Indonesia terlihat mulai mengambil inisiatif serangan dari sepak mula.

Bahkan, Jay Idzes dan kawan-kawan cukup bermain dominan ketika menguasai bola. Upaya ini dibangun Timnas Indonesia sejak lini pertama untuk bisa membangun serangan. Ada banyak momen ketika skuad Garuda bisa mencapai kotak penalti lawan.

Skema build-up memang lebih banyak ditempuh dari area kelebaran. Jalur untuk mengirim bola kepada Thom Haye sering kali tertutup dan sulit ditembus oleh skuad asuhan Patrick Kluivert.

 

4 dari 4 halaman

Dominan tapi Minim Peluang

Pemain Timnas Indonesia, Ole Romeny, mencetak gol pada debutnya saat menghadapi Australia pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Sydney Football Stadium, Kamis (20/3/2025) sore WIB. (DAVID GRAY / AFP)

Seperti yang dijanjikan Patrick Kluivert, Timnas Indonesia bermain cukup ofensif pada pertandingan ini. Hal ini setidaknya terlihat dari dominasi penguasaan bola skuad Merah Putih sepanjang laga ini.

Jay Idzes dan kawan-kawan tercatat mengukir 60% penguasaan bola, berbanding 40% dengan milik Australia. Jumlah tembakannya pun lebih banyak, yakni 11 tembakan, sedangkan lawan hanya melepaskan 9 kali.

Namun, dari sisi penciptaan peluang, skuad Garuda masih kalah. Mereka memang bisa menciptakan tiga big chances, tapi hanya satu yang menjadi gol. Adapun Australia bisa menghasilkan lima big chances yang semuanya jadi gol.    

Berita Terkait