Pengamat asal Malaysia: Patrick Kluivert Makin Tertekan Saat Timnas Indonesia Menjamu Timnas Bahrain di Jakarta

Hasil buruk lawan Australia berdampak besar bagi Patrick Kluivert. Pelatih asal Belanda itu diprediksi makin tertekan saat Timnas Indonesia menjamu Bahrain di SUGBK Jakarta, Selasa (25/3/2025) nanti.

BolaCom | Gatot Sumitro Diperbarui 21 Mar 2025, 11:30 WIB
Patrick Kluivert dan para asistennya menyaksikan Persija Vs PBS di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, Jawa Barat, Minggu (2/2/2025). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)
Patrick Kluivert dan para asistennya menyaksikan Persija Vs PBS di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, Jawa Barat, Minggu (2/2/2025). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Kediri - Hasil buruk lawan Australia berdampak besar bagi Patrick Kluivert. Pelatih asal Belanda itu diprediksi makin tertekan saat Timnas Indonesia menjamu Bahrain di SUGBK Jakarta, Selasa (25/03/2025) nanti.

Pasalnya peluang Jay Idzes dkk. lolos langsung ke Piala Dunia 2026 mendampingi Timnas Jepang makin menipis.

Advertisement

Kecuali Timnas Australia dan Arab Saudi terpuruk di tiga sisa laga berikutnya, sedangkan Indonesia meraup angka sebanyak mungkin.

Paling realistis, Timnas Indonesia merebut peringkat ketiga atau keempat klasemen akhir Grup C untuk bertarung di Ronde 4.

"Bahrain pasti memanfaatkan situasi hasil buruk lawan Australia. Patrick Kluivert juga pasti tertekan hebat, apalagi nanti main di kandang Indonesia. Dia harus memikirkan solusi strategi dan taktik tepat untuk mengalahkan Bahrain," kata pelatih asal Malaysia, Raja Isa Raja Akram Syah.

"Komunitas sepakbola Indonesia pasti tak mau menerima semua alasan, karena Timnas wajib menang lawan Bahrain di GBK," ujar pria yang kini jadi pengamat itu. 

 

 

 

2 dari 3 halaman

Memaksan Main Ofensif

Raja Isa pun menyoroti kekalahan Timnas Indonesia dengan skor 1-5 dari The Socceroos, julukan Timnas Australia.

"Saat lawan Australia, Patrick Kluivert seperti memaksakan main ofensif. Boleh mengejar kemenangan, tapi pertahanan juga harus diperkuat," kata Raja Isa.  

"Tapi dia sepertinya lupa kalau mayoritas pemain naturalisasi datang dari dalam kondisi lelah di perjalanan dan kompetisi di Eropa." 

"Indonesia hanya mampu tampil bagus di menit awal, berikutnya faktor kelelahan tak bisa dibohongi," ucapnya.

3 dari 3 halaman

Cukup Imbang Saja

Pelatih kepala baru Timnas Indonesia, Patrick Kluivert memberikan keterangan pada acara konferensi pers mengenai perkenalan pelatih baru Timnas Indonesia di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Minggu (12/01/2025). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Padahal, lanjut Raja Isa, jika Patrick Kluivert cukup mengejar hasil imbang, maka sudah menjadi modal bagus untuk Timnas Indonesia jelang pertemuan melawan Bahrain dan China di Jakarta.

"Kalkulasi ini tampaknya yang kurang diperhitungkan. Seharusnya Indonesia bisa dapat tambahan poin menjadi tujuh. Sedangkan Australia hanya punya satu kandang lawan Jepang dan dua tandang lawan China dan Arab Saudi," tuturnya.

Tampaknya Patrick Kluivert terlalu terburu-buru dan bernafsu menghapus karakter permainan Shin Tae-yong.

"Sebagai pelatih baru pasti ingin menunjukkan kerjanya. Tapi cara Patrick Kluivert terlalu berani. Menurut saya permainan cantik tak penting, meraih poin harus diutamakan. Kalau sudah begini, Patrick Kluivert sendiri yang pusing," jelasnya. 

Berita Terkait