Bukan Uang, Ini Alasan Sebenarnya Trent Alexander-Arnold Tinggalkan Liverpool

Menguak alasan sebenarnya alasan Trent Alexander-Arnold pergi dari Liverpool dan gabung Real Madrid

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 27 Maret 2025, 20:45 WIB
Trent Alexander-Arnold ditarik keluar karena cedera engkel saat pertandingan Liverpool vs PSG di Anfield dalam lanjutan Liga Champions 202/4/2025, Rabu (12/3/2025) dini hari WIB. (Oli SCARFF / AFP)

Bola.com, Jakarta - Bek Liverpool, Trent Alexander-Arnold, dikabarkan akan meninggalkan Anfield untuk bergabung dengan Real Madrid pada musim panas ini. Keputusan ini telah memicu berbagai spekulasi, dari alasan finansial hingga ambisi untuk memenangkan lebih banyak trofi.

Namun, pakar sepak bola Spanyol, Guillem Balague, mengungkapkan alasan utama di balik kepindahan Alexander-Arnold bukanlah uang, melainkan ambisinya untuk meraih Ballon d'Or.

Advertisement

Rumor mengenai masa depan Alexander-Arnold sudah berkembang selama berbulan-bulan. Ada ketidakpastian apakah pemain internasional Inggris itu akan memperpanjang kontraknya dengan Liverpool atau memilih untuk bergabung dengan Real Madrid setelah musim ini berakhir.

Kendati Arne Slot berhasil membawa Liverpool unggul 12 poin di puncak klasemen Premier League dengan sembilan pertandingan tersisa, masa depan beberapa pemain kunci seperti Alexander-Arnold, Virgil van Dijk, dan Mohamed Salah tetap menjadi perhatian besar.

Setelah laporan terbaru mengenai kepergian Alexander-Arnold, beberapa pihak menuduhnya pindah demi gaji lebih besar, sementara yang lain beranggapan bahwa ia ingin meninggalkan Liverpool demi peluang meraih lebih banyak trofi.

Namun, Balague menegaskan bahwa alasan utama di balik keputusan ini adalah ambisi pribadinya untuk menjadi pemain terbaik dunia.


Ingin Menantang Diri Sendiri

Bek Liverpool, Trent Alexander-Arnold, menghadiri sesi latihan menjelang leg kedua perempat final Liga Europa, di AXA Training Centre, Liverpool, Rabu (17/4/2024). (Peter Byrne/PA via AP)

Balague mengungkapkan dalam wawancaranya dengan BBC Sport bahwa Alexander-Arnold ingin keluar dari zona nyamannya dan mencoba tantangan baru di luar Inggris.

"Dia ingin meraih Ballon d'Or. Saya pikir dia telah sampai pada kesimpulan bahwa untuk mencapai potensinya, dia harus bermain di luar negeri dan meninggalkan zona nyamannya," kata Balague.

Menurutnya, kepergian Alexander-Arnold dari Liverpool bukanlah bentuk pengkhianatan, melainkan keputusan yang didasarkan pada ambisi pribadi dan kecintaannya terhadap sepak bola Spanyol.

"Dia ingin menaklukkan dunia dan saya merasa itu patut dikagumi. Jika Anda memiliki sedikit empati, lupakan soal fanatisme, Anda seharusnya memberinya tepuk tangan saat dia pergi. Dia adalah anak Liverpool yang jatuh cinta dengan sepak bola Spanyol," katanya lagi.


Liverpool Disalahkan

Selebrasi bek Liverpool, Joel Matip (tengah) bersama Trent Alexander Arnold setelah mencetak gol ke gawang Arsenal pada laga Liga Inggris 2019/2020 di Anfield Stadium, Liverpool (24/8/2019). Joel Matip yang kini menjalani musim ke-8 bersama Liverpool tercatat telah mengoleksi satu gelar juara Liga Inggris bersama The Reds. Itu terjadi pada musim keempatnya 2019/2020 di mana ia hanya tampil dalam total 9 laga di Liga Inggris. (AFP/Ben Stansall)

Mantan gelandang Liverpool, Danny Murphy, menilai bahwa klub yang bertanggung jawab atas kepergian Alexander-Arnold, bukan sang pemain sendiri.

"Trent Alexander-Arnold tidak bersalah atas kepergiannya secara gratis; itu adalah kesalahan klub," ujar Murphy kepada Poker Firma.

Murphy menjelaskan bahwa Liverpool seharusnya lebih proaktif dalam memperbarui kontrak pemain kunci agar tidak kehilangan mereka secara cuma-cuma.

"Saya bisa memahami kekecewaan para penggemar karena klub tidak mendapatkan uang dari kepindahannya, tetapi ini adalah hal yang realistis. Trent seharusnya dijual ketika dia tidak menandatangani kontrak baru tahun lalu atau dua tahun sebelumnya," ucapnya.


Fans Harus Memahami

Selebrasi bek Liverpool, Trent-Alexander Arnold setelah mencetak gol penyeimbang 1-1 ke gawang Manchester City pada laga pekan ke-13 Liga Inggris 2023/2024 di Etihad Stadium, Manchester, Sabtu (25/11/2023). (AP Photo/Rui Vieira)

Ia juga menyoroti bagaimana Liverpool telah gagal dalam mengelola situasi ini, bukan hanya dengan Alexander-Arnold, tetapi juga dengan pemain lain yang kontraknya dibiarkan berakhir tanpa perpanjangan.

"Jika seorang pemain diinginkan oleh klub lain dan dihargai, seharusnya klub segera mengamankan kontrak baru ketika masih tersisa dua tahun dalam kontraknya. Jika pemain menolak, kemungkinan besar mereka harus dijual agar klub tidak kehilangan asetnya secara cuma-cuma," tutur Murphy.

Murphy menambahkan bahwa meski banyak penggemar kecewa dengan kepergian Alexander-Arnold, mereka seharusnya menghargai kontribusinya yang luar biasa bagi klub.

"Saya mengerti kekecewaan fans karena salah satu pemain terbaik mereka pergi. Dia telah memberikan segalanya untuk Liverpool dan telah memenangkan segalanya bersama klub. Anda tidak bisa menyalahkannya jika dia ingin mencoba tantangan baru di tempat lain."


Akhir dari Sebuah Era di Liverpool

Para pemain Liverpool merayakan gol yang dicetak oleh Trent Alexander-Arnold ke gawang Fulham pada laga pekan 14 di Stadion Anfield, Minggu (3/12/2023). (AP Photo/Jon Super)

Kepergian Trent Alexander-Arnold menandai berakhirnya satu di antara era paling berpengaruh di Liverpool. Sebagai produk akademi klub, ia telah menjadi bagian integral dari kesuksesan Liverpool di bawah Jurgen Klopp, memenangkan Liga Champions, Premier League, dan berbagai gelar lainnya.

Kini, Liverpool harus menghadapi tantangan besar untuk menemukan pengganti yang mampu mengisi posisi yang ditinggalkannya.

Sementara itu, Alexander-Arnold akan memulai babak baru dalam kariernya di Spanyol, dengan harapan dapat mencapai ambisinya untuk menjadi satu di antara pemain terbaik di dunia.

 

Sumber: Football365

Berita Terkait