Amorim Tegas: MU Tidak Salah Melepas Anthony Elanga

Ruben Amorim membantah klaim MU salah telah menjual Anthony Elanga.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 02 April 2025, 11:30 WIB
Anthony Elanga saat pertandingan Nottingham Forest Vs Manchester United di City Ground dalam lanjutan Premier League, Rabu dini hari WIB (2-4-2025). (Bola.com/nottinghamforest.co.uk)

Bola.com, Jakarta - Pelatih MU, Ruben Amorim, membantah anggapan bahwa Setan Merah telah membuat kesalahan dengan menjual Anthony Elanga ke Nottingham Forest.

Elanga mencetak gol kemenangan yang luar biasa melawan mantan klubnya pada Rabu dini hari WIB (2-4-2025), membuat MU menelan kekalahan ke-13 mereka di Premier League musim ini.

Advertisement

Setelah merebut bola di dekat area penaltinya sendiri, Elanga melesat ke depan dengan kecepatan tinggi sebelum menuntaskan peluangnya dengan tenang melewati Andre Onana. Meski mencetak gol di menit kelima, ia menahan diri untuk tidak merayakannya.

Pemain sayap yang merupakan produk akademi MU itu bergabung dengan Forest pada musim panas 2023 dengan harga 15 juta paun (sekitar Rp323,5 miliar). Sejauh musim ini, ia tampil gemilang dengan mencetak tujuh gol dan menyumbangkan delapan assist di Premier League.


Jawaban Amorim

Pemain Nottingham Forest, Anthony Elanga, mencetak gol ke gawang Manchester United pada lanjutan Liga Inggris di The City Ground pada Selasa (1/4/2025). (AFP/PaulEllis)

Setelah penampilan impresifnya di City Ground, Amorim ditanya apakah MU telah keliru menjual pemain berusia 22 tahun itu.

"Kita berbicara tentang banyak pemain depan Manchester United yang tampil baik, tetapi mereka sudah mendapat kesempatan di sini," ujar pelatih asal Portugal tersebut.

"Di Manchester United, Anda tidak punya banyak waktu. Saya pun tidak akan memiliki banyak waktu. Kami harus segera menemukan solusi yang tepat," imbuhnya.

Elanga telah mencatatkan 28 kontribusi gol dalam dua musimnya bersama Forest, sebuah catatan yang lebih baik dari pemain sayap mana pun yang bermain untuk MU dalam periode yang sama.

Catatan itu bahkan melampaui kontribusi pemain seperti Antony, Marcus Rashford, dan Jadon Sancho—tiga pemain yang kini dipinjamkan ke klub lain.


Penjelasan Amorim

Anthony Elanga vs Alejandro Garnacho saat pertandingan Nottingham Forest vs Manchester United di City Ground dalam lanjutan Premier League, Rabu dini hari WIB (2-4-2025). (Bola.com/nottinghamforest.co.uk)

Akan tetapi, Amorim tetap teguh dengan pendiriannya.

"Kita tidak sedang membicarakan pemain yang tidak pernah bermain untuk Manchester United," kata Amorim.

"Mereka pernah bermain untuk Manchester United."

"Di sini tekanannya sangat besar dan terkadang Anda tidak memiliki cukup waktu, padahal seharusnya ada waktu bagi para pemain muda untuk berkembang."

"Tetapi, untuk itu, Anda membutuhkan fondasi yang kuat guna mendukung para pemain muda ini. Jika tidak ada fondasi yang kuat maka kita tidak bisa membantu para pemain muda kita," katanya lagi.

"Mereka sudah mendapat kesempatan mereka, dan terkadang sepak bola memang seperti itu. Tekanan bermain untuk Manchester United benar-benar besar," tegas Amorim.


Alasan Cabut dari MU

Anthony Elanga menjadi pemain muda terakhir Manchester United yang akhirnya dilepas permanen setelah gagal bersaing. Ia yang dipromosikan ke tim utama Manchester United sejak tengah musim 2021/2022 nyatanya hanya tampil 55 laga dan mayoritas sebagai pemain pengganti. Menjelang musim 2023/2024 berjalan, ia dilepas permanen ke Nottingham Forest dengan mahar 17,5 juta euro. (AFP/Oli Scarff)

Elanga pertama kali bergabung dengan akademi MU pada usia 12 tahun setelah keluarganya pindah dari Swedia ke Inggris. Ia menjalani debutnya di tim utama pada Mei 2021, saat usianya 19 tahun.

Selama membela MU, ia mencetak empat gol dalam 55 pertandingan. Namun, karena merasa kurang mendapatkan kesempatan bermain secara reguler, ia akhirnya memilih pindah ke City Ground hampir dua tahun lalu.

Dalam wawancara dengan The Times pada Februari 2024, Elanga sempat mengungkapkan alasan kepergiannya dari Old Trafford.

"Itu adalah keputusan yang sulit [untuk pergi], tetapi saya membutuhkannya karena saya ingin bermain dan tidak ingin menghabiskan musim lagi hanya bermain selama 10 menit atau bahkan tidak bermain dalam 10 pertandingan berturut-turut," katanya.

"Saya ingin awal yang baru, tetapi saya tahu itu tidak akan mudah meninggalkan klub tempat saya berada selama sembilan tahun."

"Terkadang sepak bola memang seperti itu, tidak selalu berjalan seperti yang diharapkan. Saya melihat apa yang Erik ten Hag lakukan di Ajax dengan para pemain muda, jadi saya menantikannya, tetapi saya tidak mendapatkan kesempatan."

 

Sumber: Dailymail