Momen yang Jarang Terjadi: Pep Guardiola Sampaikan Permintaan Maaf kepada Pemain Man City

Pep Guardiola baru saja meminta maaf kepada Jeremy Doku, anak asuhnya di Man City.

BolaCom | Benediktus Gerendo PradigdoDiterbitkan 26 April 2025, 14:00 WIB
Manajer Manchester City, Pep Guardiola, mencoba menenangkan Mateo Kovacic yang kesal setelah kalah dari Nottingham Forest dalam lanjutan Liga Inggris 2024/2025, Sabtu (8/3/2025) malam WIB. (Darren Staples / AFP)

Bola.com, Jakarta - Pep Guardiola dikenal sebagai sosok pelatih yang jarang menyesali keputusannya di depan publik. Dalam sembilan tahun kepemimpinannya di Manchester City, ia lebih sering menjaga urusan manajemen tim secara privat.

Namun, pekan ini, Pep Guardiola membuat pengecualian langka dengan meminta maaf secara terbuka kepada Jeremy Doku, pemain muda yang belum banyak mendapatkan menit bermain.

Advertisement

“Saya tidak adil kepadanya dalam beberapa pertandingan terakhir. Saya merasa bersalah kepada dia dan beberapa pemain lainnya,” kata Pep Guardiola.

Guardiola menjelaskan bahwa keputusannya untuk tidak memainkan Doku bukan karena performa buruk, melainkan karena perubahan taktik yang tidak melibatkan peran winger seperti biasanya.

Permintaan maaf ini menjadi sorotan karena Guardiola hampir tidak pernah menyampaikan penyesalan atas pilihannya. Namun, ini bukan pertama kalinya ia menunjukkan sisi emosional dan refleksinya di hadapan publik.


Permintaan Maaf untuk Jack Grealish dan Kalvin Phillips

Manchester City sukses mendatangkan Kalvin Phillips dari Leeds United pada awal Juli 2022. Ia diboyong oleh The Cityzens dengan mahar 48,75 juta euro dengan kontrak jangka panjang hingga 30 Juni 2028. Phillips merupakan gelandang dengan kualitas yang mumpuni. (AFP/Getty Images/Jamie Squire)

 

Jack Grealish menjadi contoh lain dari pemain yang menerima permintaan maaf Guardiola. Pada Februari, pelatih asal Spanyol itu mengatakan, “Saya sangat menyesal dia tidak mendapatkan menit bermain yang mungkin dia layak dapatkan.”

Pernyataan serupa juga muncul sebulan kemudian saat Grealish kembali tidak dimainkan. Namun, Guardiola juga tak segan bersikap tegas. Ia menantang Grealish untuk meningkatkan kontribusinya jika ingin kembali masuk ke dalam skuad utama.

Pendekatan "tongkat dan wortel" ini menunjukkan keseimbangan antara tuntutan profesional dan perhatian personal.

Situasi lebih emosional terjadi saat Guardiola meminta maaf kepada Kalvin Phillips pada Desember 2023. Meski sebelumnya mengkritik sang pemain karena kembali dari Piala Dunia dalam kondisi "kelebihan berat badan", ia kemudian mengakui keputusannya untuk jarang memainkan Phillips adalah sesuatu yang disesalinya.

“Saya merasa sangat menyesal untuk keputusan saya padanya. Dia tidak pantas untuk tidak diberi kesempatan,” kata Guardiola.


Phil Foden dan Sergio Aguero: Dua Kasus yang Berbeda

Pemain Manchester City, Phil Foden, berusaha menguatkan Sergio Aguero yang kecewa usai ditaklukkan Chelsea pada laga final Liga Champions di Stadion Dragao, Porto, Minggu (30/5/2021). City takluk dengan skor 1-0. (David Ramos/Pool via AP)

 

Saat Phil Foden masih remaja, Pep Guardiola juga mengungkapkan penyesalan karena tidak bisa memberinya lebih banyak menit bermain, meskipun ia menegaskan pemain muda tersebut akan menjadi andalan di masa depan — dan prediksi itu terbukti benar.

Sementara itu, hubungan Guardiola dengan Sergio Aguero sempat tegang setelah pelatih mengkritik kontribusi defensif sang striker secara publik pada awal masa jabatannya.

Sergio Aguero kemudian menyampaikan keberatannya secara langsung dan Guardiola meminta maaf secara pribadi, pengalaman yang tampaknya membentuk pendekatan Guardiola di masa depan terhadap komunikasi dengan pemain.


Permintaan Maaf di Luar Lapangan

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola memberikan arahan kepada pemainnya dalam laga lanjutan Liga Inggris 2024/2025 melawan Everton di Goodison Park, Liverpool, Inggris, Sabtu (19/04/2025) waktu setempat. (AP Photo/Peter Byrne)

 

Guardiola juga beberapa kali meminta maaf atas pernyataan atau tindakan yang menyentuh isu sensitif, seperti komentar terhadap Steven Gerrard terkait insiden tergelincir pada 2014.

Ia secara terbuka mengakui bahwa ucapannya tidak pantas dan menyampaikan permintaan maaf kepada Gerrard dan keluarganya.

Ia juga membantah tudingan bahwa lagu perayaan skuad City pada 2019 mengandung unsur ejekan terhadap tragedi Hillsborough dan insiden kekerasan terhadap fans Liverpool, dan mengatakan jika ada yang tersinggung, ia meminta maaf.


Guardiola: Jarang Minta Maaf, tapi Tulus Saat Melakukannya

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, tertunduk setelah tim asuhannya kalah 1-3 dari Real Madrid pada leg kedua play-off 16 besar Liga Champions 2024/2025 di Santiago Bernabeu, Kamis (20/2/2025) dini hari WIB. (AP Photo/Manu Fernandez)

 

Meski sangat jarang dilakukan, permintaan maaf dari Guardiola biasanya datang dari tempat yang tulus.

Baik itu kepada pemain yang kesulitan mendapatkan tempat di tim utama, atau kepada pihak luar yang tersinggung atas komentarnya, Guardiola menunjukkan ia adalah pelatih yang bisa belajar dari kesalahan dan tetap manusiawi di tengah dunia sepak bola yang keras.

Jeremy Doku mungkin bukan yang terakhir mendapat permintaan maaf dari Guardiola—dan itu bukan tanda kelemahan, melainkan kekuatan karakter.

Sumber: Manchester Evening News


Persaingan di Premier League

Berita Terkait