Bola.com, Jakarta - Maskot Asian Games 2018, Drawa baru saja diluncurkan ke publik pada Minggu (27/12/2015). Namun bukan pujian yang didapat, melainkan kritikan tajam yang menjadi perbincangan hangat sejumlah kalangan soal maskot tersebut.
Sebagian besar masyarakat menilai desain Drawa terlalu seadanya. Padahal untuk event sebesar Asian Games, desain sebuah maskot seharusnya bisa dibuat lebih bagus lagi.
Advertisement
Baca Juga
Drawa merupakan maskot yang berbentuk burung cendrawasih. Namun Drawa dinilai tak mirip sama sekali dengan burung khas asal Papua itu. Keindahan burung Cendrawasih pun sama sekali menjadi tak terlihat, sehingga nilai-nilai yang diusung pihak penyelenggara menjadi tidak nampak.
Kekecewaan masyarakat pun terlihat jelas dari beragam komentar yang diposting di media-media sosial seperti Facebook dan Twitter. Dalam akun resmi Asian Games Jakarta-Palembang 2018 di Facebook, banyak sekali nada-nada sumbang yang dilontarkan oleh para netizen.
Mereka bahkan membanding-bandingkan desain Drawa dengan maskot SEA Games 2017 di Malaysia yang bernama Rimau.
Welcome, Drawa the mascot of 18th Asian Games 2018, "Drawa" a bird of paradise that is endemic Indonesian island of...
Posted by 18th Asian Games Jakarta-Palembang 2018 on Saturday, 26 December 2015
"Indonesia menangis kayaknya melihat maskot Asian Games ini," tulis seorang pengguna Facebook.
"Aneh, kurang pas aja buat event akbar se Asia, kalah kelas banget dibandingin SEAG 2015 sama 2017 nanti di KL," timpal pengguna lainnya.
"Itu maskot burung apa ayam ya... Kayaknya lebih cocok jadi maskotnya KFC jagonya ayam...," sahut netizen lainnya.
Ungkapan serupa juga disuarakan netizen lainnya di Twitter. Banyak dari mereka yang setuju jika Drawa sebaiknya didesain ulang demi menjaga semarak pesta olahraga se-Asia itu.
"Pemerintah terlalu maruk! Coba kalo dibikin sayembara buat ngedesign si DRAWA ini, pasti hasilnya lebih keren!" tulis seorang netizen.
Pemerintah melalui Kementrian Olahraga dan Pemuda (Kemenpora) sudah membuka pintu menerima berbagai kritikan dari masyarakat. Menpora Imam Nahrawi menegaskan pihaknya akan segera memperbaiki maskot tersebut sebelum didaftarkan ke Olympic Council of Asia (OCA).