Bola.com, Jakarta - Pengurus Pusat Persatuan Cricket Indonesia (PP PCI) berusaha keras agar cabang olahraganya tak jadi dicoret dari Asian Games 2018. Sekjen PP PCI, Arsyad Achmadin, menilai pihaknya masih punya kesempatan hingga Agustus 2017.
Advertisement
Baca Juga
"Kami berharap tidak ada pencoretan cricket. Semoga ada perundingan ulang antara pemerintah, KOI, dan INASGOC dengan OCA di akhir Rapat Koordinasi Komite (corcom) Asian Games pada Agustus. Jadi, kami masih punya waktu untuk berusaha dan berharap bisa tampil," kata Arsyad kepada Bola.com, Selasa (25/4/2017).
"Masa kami dilarang untuk main di rumah sendiri. Justru cabang-cabang lain yang tidak jelas dilombakan di Asian Games. Ini aneh bukan? Kami berharap pemerintah negosiasi ulang dan memberikan kesempatan untuk cricket di pertandingan nanti," ucap Arsyad.
Dewan Olimpiade Asia (OCA) telah menyepakati Asian Games 2018 akan melombakan 39 cabang olahraga, 53 disiplin, dan 426 nomor pertandingan. Jumlah tersebut yang diajukan INASGOC melalui Ketua Dewan Pengarah Asian Games, Jusuf Kalla, ketika bertemu dengan Presiden OCA, Sheikh Ahmad Al-Sabah di Jakarta pada 18-19 April 2017.
Cricket memang tak masuk dalam daftar 39 cabang olahraga yang dipertandingkan. Justru kabaddi, squash, sepak takraw, dan voli, yang sebelumnya masuk dalam daftar cabang yang berpotensi dicoret, tetap dipertahankan.
Cricket Indonesia kemungkinan besar akan mendapatkan sanksi dari Dewan Cricket Internasional (ICC) jika tak dimainkan di Asian Games 2018. Sanksi yang akan diterima antara lain tidak diperbolehkan mengikuti turnamen internasional dan kehilangan dana sumbangan dari ICC sebesar 122 ribu dolar AS (setara 1,6 miliar rupiah) per tahun dan 18 ribu dollar AS (sekitar 238 juta rupiah) jika ikut kejuaraan.
"Kalaupun pada akhirnya tidak dipertandingkan di Asian Games, ya mau bagaimana lagi. Pastinya kami sudah berusaha semaksimal mungkin," ujar Arsyad.