Bola.com, Jakarta - International Federation of Sport Climbing (IFSC) Asia mengusulkan supaya Indonesia melalui INASGOC menggelar satu kali lagi simulasi cabang olahraga panjat tebing di Jakabaring Sports City (JSC) Palembang, Sumatra Selatan. Usulan tersebut disampaikan IFSC setelah melihat pelaksanaan test event panjat tebing "Road to Asian Games 2018” pada 6-10 September di Cikole, Lembang, Jawa Barat.
Advertisement
Baca Juga
Panjat tebing baru dipertandingkan untuk kali pertama di Asian Games. Dengan alasan untuk memastikan agar pertandingan berjalan lancar saat Asian Games 2018, IFSC menyarankan agar simulasi kembali digelar.
Saat ini competition venue panjat tebing di JSC, yang pernah digunakan saat SEA Games 2011, tengah direnovasi dengan memperlebar wall dan memperbesar boulder.
"Melihat kinerja FPTI sebagai panitia pelaksana di test event sport climbing (di Cikole), mereka sudah sangat siap untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan sport climbing di Asian Games. Anda punya tim yang sangat baik. Saya berharap nantinya ada test event kedua atau simulasi lagi dengan menggunakan venue yang sesungguhnya di Palembang. Jika itu dilakukan akan lebih baik lagi,” ucap Anthony Sheak, President IFSC Asia, dalam rilis yang diterima Bola.com, Minggu (10/9/2017).
Menurut Ketua Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC), Erick Thohir, usulan tersebut akan dipertimbangkan dengan serius karena sebagai tuan rumah ingin pelaksanaan saat Games Times berjalan lancar.
"Yang terpenting saat ini, dari semua pelaksanaan test event, termasuk panjat tebing ini, kami bisa menyiapkan sumber daya manusia sebagai operator event sebaik mungkin. Mereka juga mampu mengevaluasi dan memahami hal-hal yang akan diterapkan saat Games Times nanti. Untuk venue di JSC, jika sudah selesai, kami akan fasilitasi IFSC untuk memeriksanya," ungkap Erick.
Menanggapi usulan Indonesia untuk memasukkan nomor speed world record yang menjadi andalan tuan rumah di Asian Games 2018, Anthony menyatakan dukungan. "Idealnya, sport climbing itu memainkan 10 nomor seperti saat test event ini. Sepuluh medali itu sempurna. Karena seharusnya ada kategori tim dan individual. IFSC Asia akan terus bernegosiasi dengan OCA. Begitu juga saya harap, FPTI akan bekerjasama dengan KOI sebagai NOC Indonesia dan INASGOC untuk memperjuangkan nomor ini,” ucap Anthony.
Adapun hasil pertandingan Sabtu (9/9/2017), untuk nomor boulder putra medali emas diraih oleh Bim Sigrid (Jabar), medali perak oleh Sutrisno (Jateng), dan Alfan Sandi Pramana (Jatim) peraih medali perunggu.
"Saya pribadi menikmati perlombaan di sini. Tapi masih banyak yang perlu saya perbaiki karena saya harus terus memperbaiki dan terus berlatih agar bisa menjadi lebih baik. Target saya selanjutnya adalah Kejurnas di Bali nanti. Dari test event ini saya jadikan ajang tryout untuk kejurnas nanti," ucap Bim Sigrid.
Untuk nomor speed medali emas diraih Fajri Ashari (DKI Jakarta), medali perak oleh Syabbudin (Jabar), dan medali perunggu oleh Wira (Sumsel). "Sampai saat ini sudah lumayan. Untuk jalannya acara ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki yaitu jadwal yang sering berubah," kata Fajri.
Adapun pada nomor klasik putri medali emas dimenangi Agustina Sari (Jateng), sedangkan perak dan perunggu diraih Fifi Lia Anggraini (Jatim) dan Defi Rahmiati (Jateng). "Alhamdulillah hari ini dapat emas. Hari ini pertandingan speed classic sudah cukup baik. Untuk pembuatan jalurnya juga bagus. Dan masing-masing pemanjat punya ciri khas tersendiri," ucap Agustina.
Agustina juga memberikan usulan mengenai test event kedua. Menurutnya test event di Palembang untuk adaptasi dan uji coba venue di sana. Menurutnya, gagasan tersebut positif agar Indonesia jauh lebih siap dalam menyelenggarakan di Asian Games 2018.
Hasil Akhir Boulder Putra (Sabtu, 9 September 2017)
1. Bim Sigrid (Jabar).
2. Sutrisno (Jateng)
3. Alfan Sandi Pramana (Jatim).
Hasil Akhir Speed Classic Putra (Sabtu, 9 September 2017)
1. Fajri Ashari (DKI Jakarta).
2. Syabbudin (Jabar)
3. Wira (Sumsel)
Hasil Akhir Speed Classic Putri (Sabtu, 9 September 2017)
1. Agustina Sari (Jateng)
2. Fifi Lia Anggraini (Jatim)
3. Defi Rahmiati (Jateng)