Sukses


    Atlet Panjat Tebing Indonesia Rebut Posisi Kedua Kejuaraan Asia

    Teheran - Tim nasional panjat tebing Indonesia berhasil menambah dua emas, satu perak dan satu perunggu pada hari terakhir Asian Continental Championship 2017 yang berlangsung di Mega Pars Complex Tehran, Iran, Kamis (21/9/2017). Ini membuat kontingen Indonesia menempati posisi runner up. 

    Pasukan Merah Putih menjadi runner up kejuaraan paling bergengsi di benua Asia ini, dengan total tiga medali emas, satu perak dan tiga perunggu.

    Jepang tampil sebagai juara umum Asian Continental Championship 2017 dengan empat emas. Sementara tuan rumah Iran berada di peringkat ketiga.

    Dua emas di hari terakhir lomba direbut dari nomor speed relay putra dan putri. Trio pemanjat tebing putra yang tergabung dalam Indonesia A yaitu Aspar Jailolo, Sabri dan Rindi Sufriyanto tampil sebagai kampiun setelah pada babak final secara dramatis mengalahkan tim favorit tuan rumah, Iran A.

    Pada laga pamungkas nomor estafet ini, trio Indonesia mencatat waktu 18,95 detik atau hanya terpaut tipis 0,04 detik dari tim Iran. Keberhasilan Aspar, Sabri dan Rindi memupus harapan tuan rumah yang selalu menunjukkan catatan waktu terbaik pada babak awal hingga semifinal.

    Sementara Tim Indonesia B yang diperkuat diperkuat M Hinayah, Pangeran Septowibowo Siburian dan Abu Dzar Yulianto meraih perunggu pada nomor ini setelah pada perebutan tempat ketiga menundukkan Iran B.

    Pada tim speed relay putri, para pemanjat putri Indonesia juga tampil dominan. Dua tim yang diturunkan, A dan B, berhasil membuat All Indonesia Final.

    Emas akhirnya direbut Indonesia A yang diperkuat Aries Susanti Rahayu, Santi Wellyanti dan Puji Lestari. Pada babak final, Aries dkk masih terlalu tangguh bagi Indonesia B yang diperkuat Dorifatus Syafiiah, Rajiyah Salsabillah dan Fitriyani. Perunggu nomor ini diraih Tim Iran A yang menundukkan Kazakstan A pada perebutan tempat ketiga.

    Ketua Umum Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI), Faisol Riza mengapresiasi tambahan dua emas Timnas Indonesa sehingga dapat mempertahankan tradisi berada di posisi 1-2 pada Kejuaraan level Asia.

    "Pada level Asia, panjat tebing kita memang kerap berada di posisi pertama atau kedua. Mempertahankan posisi di dua besar tentu membanggakan di tengah persaingan panjat tebing Asia yang makin ketat," ujar Riza.


    Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

    2 dari 2 halaman

    Berpeluang Berjaya pada Asian Games

    Riza menegaskan, torehan tiga emas dari nomor speed juga mengokohkan tradisi Indonesia mendominasi nomor tersebut. Karena itu, selain berterima kasih kepada Satlak PRIMA dan Pemerintah yang terus membantu pembinaan panjat tebing, PP FPTI juga meminta agar pemerintah dan pihak terkait terus mengupayakan dan melobi Dewan Olimpiade Asia (OCA) agar nomor speed tetap bisa dipertandingkan di Asian Games 2018.

    “Jika nomor pertandingan panjat tebing pada Asian Games 2018 dipangkas hanya menjadi dua nomor yaitu kombinasi putra dan putri, maka peluang Indonesia merebut emas sangat berat. Ini tentu saja kerugian bagi kita sebagai tuan rumah,” tandasnya.

    Manajer Timnas Panjat Tebing Asian Games 2019 yang juga Wakil Ketua II PP FPTI, Pristiawan Buntoro menambahkan, raihan tiga emas di Asian Continental Championship 2017 ini menunjukan adanya perkembangan positif di Pelatnas. Torehan tiga emas juga menunjukkan bahwa anak-anak bisa fokus pada pertandingan, meski tengah dilanda wacana pemangkasan nomor cabor panjat tebing di Asian Games 2018.

    Buktinya, untuk nomor speed putri, Indonesia kali ini tetap bisa berjaya menyumbang dua emas, kendati tidak lagi diperkuat Tita yang mengundurkan diri karena memilih fokus berumah tangga. Demikian pula di nomor lead putri yang sudah menunjukkan kemajuan dengan menembus lima besar lewat atlet Syarifah.

    "Untuk nomor lead peringkat 5 buat kita sudah cukup signifikan mengingat prestasi kita di nomor ini di Asia, kita sangat lemah," ujar Pris yang juga mendampingi para atlet di Teheran.

    Video Populer

    Foto Populer