Bola.com, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI), Anindya Novyan Bakrie, mengaku pihaknya sudah menyiapkan strategi khusus untuk meraih medali pada Asian Games 2018. Dia optimistis bisa mengakhiri puasa medali pada pesta olahraga terbesar di Asia tersebut.
Seperti diketahui, akuatik sudah 25 tahun mengalami paceklik medali pada ajang Asian Games. Cabang olahraga akuatik terakhir kali meraih medali berupa perunggu pada Asian Games terjadi pada edisi 1990 di China. Medali itu dipersembahkan Richard Sam bera (100 meter gaya bebas putra), Wirmadi Sugriat (200 meter gaya dada putra), dan tim putri (4x100 meter gaya bebas estafet).
Advertisement
Baca Juga
Meski memiliki modal bagus pada ajang SEA Games 2017 dengan empat emas, 13 perak, dan 17 perunggu, Anindya tak ingin terlena. Menurut Anindya, PRSI langsung melakukan evaluasi karena akan mengikuti event yang lebih besar lagi yakni Asian Games 2018. Strategi yang ingin diusung antara lain fokus pada beberapa atlet yang berpotensi meraih medali serta melakukan pemusatan latihan di luar negeri.
"Ini tidak gampang, karena pada ajang Asian Games kami sudah 25 tahun panceklik medali. Jadi, kami ingin fokus pada beberapa atlet yang mungkin akan melakukan pelatihan sampai ke luar negeri. Supaya bisa mendapatkan medali," kata Anindya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (6/10/2017).
Selain itu, Anindya mengatakan rencananya pelatnas akuatik akan dipindah dari Bali ke Jakarta ketika venue di kawasan GBK sudah selesai. Ini untuk memudahkan koordinasi. Dengan infrastruktur yang mumpuni di GBK Akuatik Center, Anindya yakin para atlet bisa lebih fokus berlatih.
"Pelatnas Asian Games juga tetap ada. Nanti, pelatnasnya sangat mungkin setelah venue akuatik di GBK selesai direnovasi maka akan dipindah ke Jakarta. Venue akuatik di GBK itu yang terbaik di Asia Tenggara," ucap Anindya.