Bola.com, Jakarta - Istora Senayan bakal menjadi venue pertandingan bulutangkis pada ajang Asian Games 2018. Demi menyambut pesta olahraga terbesar di Asia, Istora bersolek menjadi lebih cantik.
Advertisement
Baca Juga
Indonesia berbenah sejak ditunjuk sebagai tuan rumah Asian Games 2018 pada 20 September 2014. Berbagai venue telah mulai didandani sejak akhir 2016, termasuk Istora Senayan.
Setelah proses renovasi rampung pada akhir 2017, Istora Senayan langsung menggelar Indonesia Masters 2018 pada 23-28 Januari. Meski renovasi belum selesai 100 persen, terlihat perubahan signifikan pada tempat berlangsungnya pertandingan bulutangkis Asian Games tersebut.
Sejumlah sarana dan prasarana baru dapat dinikmati di Istora Senayan, beberapa di antaranya adalah bangku penonton, jumlah lapangan dari tiga menjadi empat, bentuk gedung, dan toilet yang lebih modern.
Perubahan paling signifikan terasa pada tribune penonton. Sebelumnya, tempat duduk penonton terbuat dari kayu, kini sudah memakai set.
Selain itu, terdapat peningkatan kualitas air dan kebersihan toilet. Pada Istora lama, toilet terlihat kotor dan airnya keruh. Saat ini, air di Istora cukup bersih, bahkan jernih.
Perubahan-perubahan itu membuat sejumlah pebulutangkis merasa kagum. Mereka memuji perombakan Istora Senayan. Namun, mereka juga berharap masyarakat dapat ikut merawat venue tersebut.
Mantan pemain pelatnas yang kini menjadi pelatih ganda campuran Pelatnas, Vita Marissa, menilai Istora Senayan jauh lebih bagus dibandingkan dengan dulu. Perubahan itu sampai membuat Vita terkagum-kagum.
"Jauh lebih bagus Istora Senayan sekarang. Mudah-mudahan setelah dibangun begitu bagus tempat duduk dan segala fasilitas, masyarakat Jakarta dan Indonesia bisa mempergunakan dengan baik. Sayang kalau tidak dirawat, selama ini kan harapannya Indonesia punya hall yang bagus, sekarang Istora sudah seperti ini, jangan sampai untuk Indonesia Masters atau Asian Games saja. Sebaiknya sama-sama menjaga tempat ini," kata Vita saat ditemui Bola.com di Istora Senayan.
Vita juga mengungkapkan perbedaan Istora baru dan lama. Menurut wanita berusia 37 tahun itu, paling terasa adalah tampak luar dan kebersihan.
"Tampak luarnya beda sekali dengan yang lama, semua lebih bersih termasuk kamar mandi. Apalagi sekarang ada tempat buat ambil air minum. Saat ini saya belum melihat kekurangan di sini, semoga saat hujan tidak bocor. Mudah-mudahan kita semua bisa menjaga, sayang jika sampai rusak," imbuh Vita.
Eks pelatnas lain, Markis Kido, juga merasakan hal yang sama dengan Vita. Kido menganggap Istora Senayan yang baru ini tidak kalah dengan venue di luar negeri.
"Istora yang baru bagus, bangkunya tidak kalah dengan di luar negeri. Saya ikut senang, main jadi tambah bersemangat. Semoga penonton bisa menjaga juga, ini kan udah bagus, tinggal menjaganya saja. Tribun penonton paling kelihatan perubahan, fasilitas sudah menunjang, semua sudah oke," ujar Kido.
Hal berbeda diungkapkan oleh Sonny Dwi Kuncoro. Mantan pemain pelatnas itu memuji Istora Senayan baru, tetapi tidak merasakan perbedaan siginifikan.
"Bagus Istora yang baru, lebih enak. Bedanya tidak ada, sekarang hanya lebih terang dan kalau masuk segar karena tidak redup. Dari lampu dan angin, menurut saya di setiap kejuaraan ada angin sedikit ya wajar. Tetapi saat saya mencoba Jumat kemari masih kencang, kalau sekarang sudah normal," tutur Sonny.
Menilik kemegahan wajah baru Istora Senayan, kini menjadi tantangan masyarakat Jakarta dan Indonesia, terutama pencinta bulu tangkis untuk merawatnya. Seperti kata para atlet di atas, sayang kalau tidak dijaga.