Bola.com, Jakarta - Manajemen Persija Jakarta belum lama ini menemui Menpora Imam Nahrawi terkait kebutuhan stadion untuk kandang tim berjulukan Macan Kemayoran itu. Undangan Menpora untuk Persija tersebut dilatarbelakangi surat yang dilayangkan manajemen Persija kepada pemerintah pusat melalui Wakil Presiden, Jusuf Kalla.
Menpora mengundang Persija setelah Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, melayangkan surat kepadac Jusuf Kalla. Surat tersebut berisi keluhan Persija karena kesulitan mendapatkan stadion di sekitar Jakarta yang bisa digunakan menggelar laga kandang sepanjang Liga 1 2018.
Sebagai respons balik, pemerintah melalui Menpora akhirnya mengundang manajemen Persija untuk duduk bersama membahas permasalahan yang dihadapi.
Advertisement
Baca Juga
"Kami sebenarnya tidak ingin melibatkan beliau (Wapres), tapi kami ingin menggunakan satu dari tiga stadion di sekitar Jakarta, yaitu GBK, Patriot, atau Pakansari, saat stadion tersebut tidak digunakan di hari kami harus menggelar pertandingan kandang Liga 1 2018," papar Gede Widiade, Senin (19/3/2018).
"Kami akhirnya diundang Menpora untuk membahas permasalahan tersebut. Berdasarkan surat permohonan kami, Wakil Presiden memang menginstruksikan Menpora untuk bertemu saya. Bapak Menpora sangat peduli dengan kondisi Persija dan setelah pertemuan itu ia akan melaporkannya kepada Wakil Presiden. Hasil laporan berupa saran dari Wakil Presiden itu yang kami tunggu," lanjut Direktur Utama Persija itu.
Berdasarkan jadwal Liga 1 2018 yang dirilis oleh manajemen Persija kepada wartawan, dari 17 laga kandang yang harus dijalani oleh Persija baru tiga pertandingan yang sudah hampir pasti digelar di SUGBK. Pertandingan tersebut adalah Persija kontra Arema pada 31 Maret 2018, kemudian pertandingan kontra Persib Bandung pada 29 April 2018, dan laga melawan Persebaya Surabaya pada 3 Juni 2018.
Persija tengah berusaha mendapatkan izin menggunakan satu dari tiga stadion di Jakarta dan sekitarnya untuk 14 pertandingan lain. Manajemen Persija menegaskan izin yang diminta adalah yang tidak berbenturan dengan jadwal pelaksanaan Asian Games di stadion tersebut.
"Kami tidak minta ketika stadion itu digunakan, tapi kami meminta ketika lapangan itu tidak digunakan untuk Asian Games. Kami punya alternatif di Bantul. Oleh karena itu kami berpatokan kepada jadwal dengan mencocokkan dengan pengelola stadion dan meminta bantuan Kemenpora untuk mencocokkan juga dengan kegiatan INASGOC," ujar Gede Widiade.
"Jika tidak berbenturan di GBK, Pakansari, atau Patriot, tapi kami tak boleh menggunakan, tentu kami perlu mempertanyakan. Kami tidak akan menggunakannya saat stadion itu digunakan untuk keperluan nasional," lanjut direktur utama Persija Jakarta itu.