Bola.com, Surabaya - Tim Panahan Indonesia sudah dua pekan menjalani pelatnas di Surabaya. Mereka berlatih untuk persiapan Asian Games 2018 sejak 2 Juli lalu di Lapangan KONI Jatim, Surabaya.
Pelatih kepala Tim Panahan Indonesia, Denny Trisyanto, pernah menyatakan alasan pindah lokasi pelatnas dari Jakarta ke Surabaya. Satu di antaranya adalah para atlet bisa lebih tenang berlatih di Kota Pahlawan.
Advertisement
Baca Juga
Namun, ada satu lagi alasan yang melatarbelakangi keputusan tersebut. Denny menyatakan para atletnya bisa memilih peralatan dengan mudah karena tidak jauh dari toko penyedia alat panahan.
“Tokonya tidak jauh dari sini. Itu letaknya di belakang lapangan. Pemain kalau kurang sreg dengan alat yang dipakai bisa langsung minta ganti yang lain,” kata pria berusia 62 tahun itu kepada Bola.com, Senin (16/7/2018).
Toko itu terletak sekitar 50 meter dari lapangan latihan. Di dalamnya tersedia berbagai peralatan panahan yang sangat lengkap. Luasnya hanya sekitar 5 meter x 7 meter. Saat Bola.com ikut masuk, berbagai model busur dan anak panah beserta perlengkapan lainnya bisa dengan mudah dipilih.
Di tembok bagian atas terdapat tulisan “Kios Pengda Perpani Jatim”. Denny membenarkan toko tersebut milik Perpani Jatim dan menjadi penyedia peralatan bagi pepanah Jatim selama ini.
“Itu memang milik Perpani Jatim. Selama ini banyak yang tidak tahu toko ini. Tapi, kami sudah melayani penjualan ke seluruh Indonesia karena memang lengkap,” imbuh pria yang juga menjabat Ketua Pengda Perpani Jatim itu.
Kemudahan akses menggunakan peralatan ini yang dinilai jadi salah satu faktor pelatnas dipindah ke Jawa Timur. Dia bisa dengan leluasa membuat para pepanah merasa nyaman.
“Lagi-lagi, kalau di Jakarta kami tidak bisa seperti ini. Saya tidak punya kenalan toko seperti di sini, jadi tidak bisa juga dengan muda ambil keperluan untuk latihan Pelatnas Asian Games 2018,” ujar pria asli Surabaya itu.