Bola.com, Jakarta - Sesuai lebaran atlet-atlet taekwondo Indonesia yang akan berlaga di Asian Games 2018 mengasah kemampuan di Korea Selatan. Fokus utama memperbaiki kelemahan teknik pertarungan jarak pendek.
Menurut tim pelatih, taekwondoin Indonesia masih kurang cekatan memaksimalkan pengumpulan angka lewat pertarungan jarak pendek.
Baca Juga
Deretan Pemain Anyar di Timnas Indonesia yang Bisa Bawa Perbedaan Vs Jepang dan Arab Saudi: Bikin Kedalaman Skuad Garuda Bertambah
Pertempuran Antarlini Persija vs Madura United di BRI Liga 1: Manfaatkan Kelelahan Laskar Sape Kerrab
5 Fakta Menarik Ivar Jenner: Gelandang Andalan Timnas Indonesia, Mengalir Darah Wong Jember
Advertisement
"Ada beberapa teknik baru pertarungan jarak pendek yang belum kami kuasai secara fasih. Butuh waktu untuk mempelajarinya, di waktu dua bulan tersisa kelemahan-kelemahan tersebut mulai bisa diperbaiki," ujar Dhean Titania Fajrin saat dijumpai Bola.com baru-baru ini.
Bicara soal ambisi, Dhean punya hasrat tinggi mempersembahkan medali emas di Asian Games 2018. "Bermain di negara sendiri tentu jadi sebuah keuntungan. Saya dan kawan-kawan dapat dukungan dari orang dekat, keluarga, dan masyarakat Indonesia. Tapi saya tentu harus tetap kerja keras, karena persaingan taekwondo di level Asia amat ketat," ucap dara berhidung mancung itu.
Negara mana yang diprediksi Dhean Titania Fajrin akan sangat merepotkan? "Korea, China dan Thailand. Taekowondoin dari kedua negara itu matang jam terbang dan sering berjaya di event internasional," ujar atlet berhijab berusia 20 tahun tersebut.
Dhean salah satu taekwondoin muda yang kariernya melesat cepat. Bakatnya tercium usai mendapat medali emas di kelas 46 kilogram putri dalam ajang PON 2016 Jawa Barat. Ia langsung masuk skuat Timnas Taekwondo Indonesia di SEA Games 2017.
Jelang Asian Games 2018, Dhean Titania Fajrin sempat berlaga di Kejuaraan Asia. Ia meraih medali perunggu.
"Jika ingin bisa meraih emas saya perlu memperbaiki mental. Hal itu menjadi krusial saat menjalani pertarungan-pertarungan penentuan. Saya masih sering kehilangan fokus dan termakan provokasi lawan. Semestinya saya harus lebih tenang dan fokus pada diri sendiri," ujar wanita asal Indramayu, Jawa Barat itu.