Bola.com, Jakarta - Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan, mengaku nominal uang saku yang akan diberikan pemerintah dalam Asian Games 2018, lebih kecil dari yang diterima pada Sea Games 2017, Malaysia.
Advertisement
Baca Juga
Pemerintah bakal memberi uang saku sebesar Rp 1 juta untuk para atlet Indonesia yang akan bertanding di Asian Games 2018. Jumlah itu berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Keuangan, Sri Mulyani, pada 26 Juli 2018.
Akan tetapi, nominal itu menuai respons dari berbagai pihak. Eko merupakan salah satu sosok yang menginginkan adanya peningkatan dari segi uang saku untuk para atlet nasional.
"Nominal itu sejujurnya lebih kecil dari SEA Games. Kan angkat besi hanya tujuh hari mainnya. Jika dibandingkan Asian Games sebelumnnya, kami dapat sekitar Rp 15 juta," kata Eko ketika dihubungi Bola.com, Selasa (7/8/2018).
"Semua atlet memang begitu. Namun, harapan saya semoga Asian Games nanti (uang sakunya) lebih tinggi dari SEA Games. Asian Games kan lebih tinggi event-nya. Namun, semua tetap saya syukuri," timpal Eko lagi.
Sebagai perbandingan, para atlet Indonesia dibekali uang saku sekitar 75-100 dolar Amerika Serikat per hari, di Asian Games 2014, Korea Selatan. Selain itu, seluruh atlet biasanya mengantongi Rp 150.000 per hari, ketika ikut serta dalam ajang multievent skala nasional.
Dalam pentas Asian Games 2018 Tim Indonesia mendapat dukungan dari PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) lewat gerakan moral hastag bertajuk #AXAMandiriuntukIndonesiaJuara dan #AXAMandiriDukungTimIndonesiaJuara. Bentuk dukungannya adalah semua atlet Tim Indonesia yang berlaga pada Asian Games akan diberikan perlindungan berupa asuransi jiwa dan kesehatan.
Kerja sama dan dukungan AXA Mandiri ini merupakan yang pertama dan satu-satunya asuransi jiwa yang hadir dalam Asian Games 2018 untuk Tim Indonesia. Hal ini ditandai dengan pendatanganan kerja sama antara AXA Mandiri dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) selaku komite olimpiade nasional Indonesia, pada Senin, 23 April 2018 di AXA Tower, Jakarta.