Bola.com, Hong Kong - Atlet balap sepeda Hong Kong, Sarah Lee, menggunakan senjata baru untuk tampil di Asian Games 2018. Ia akan mengayuh frame sepeda karbon baru seharga 120 ribu dolar HK (Rp221 juta) untuk meningkatkan semangatnya memburu medali emas.
Lee, pemegang medali perunggu Olimpiade 2012 London, bersiap menjalani Asian Games ketiga sepanjang kariernya. Ia sudah mengumpulkan tiga medali emas dari dua Asian Games di Guangzhou (2010) dan Incheon (2014).
Yang menarik, sepeda baru yang akan ditunggani Lee itu terang-terangan diungkap sebagai hasil pajak yang dibayarkan warga Hong Kong.
"Kami harus berterima kasih terhadap pembayar pajak atas dukungan tak terhingga yang kami terima. Kami menggunakan uang masyarakat untuk membeli sepeda baru. Harganya memang mahal, tapi efisien. Ini akan jadi pengalaman baru buatnya saat ia mempersiapkan diri untuk Asian Games di Indonesia," ujar Shen Jinkang, pelatih balap sepeda Hong Kong.
Advertisement
Baca Juga
Sang pelatih mengaku terkesan dengan persiapan Lee menjelang Asian Games 2018. Ia berujar Lee terlihat sangat siap bertempur di Jakarta International Velodrome di Rawamangun.
"Lee itu benar-benar merupakan sprinter kelas dunia. Dia dalam kondisi luar biasa. Saya mungkin memintanya sedikit bersantai sehingga dia tak akan mencapai performa puncak terlalu cepat," lanjutnya.
Jinkang menyebut atlet berusia 31 tahun itu masih akan jadi favorit di Asian Games 2018 di nomor-nomor jagoannya, semisal 500 dan 200 meter time trial, serta keirin dan sprint. Namun, Lee akan menjalani persaingan ketat terutama dari atlet-atlet dari China daratan.
Lee mengungkap target utamanya adalah mempertahankan medali emas di nomor keirin and sprint yang diraih di Asian Games 2014 Incheon.
"Kami masih harus menyelesaikan beberapa masalah dalam nomor tim, tapi dua nomor individual akan tetap jadi target saya," kata Lee.
Tim balap sepeda Hong Kong di Asian Games 2018 diperkuat 22 atlet. Cabang olahraga balap sepeda masih tetap jadi tumpuan medali Hong Kong, semisal di nomor madison putra-putri dan omnium putra-putri.
Sumber: South China Morning Post