Jakarta - Taipan Indonesia yang masuk jajaran orang terkaya di Tanah Air, Michael Bambang Hartono, bertekad menyumbang medali saat tampil di cabang olahraga bridge Asian Games 2018. Dia berjanji menyumbangkan seluruh bonus dari pemerintah jika berhasil meraih medali emas untuk Indonesia.
Pemerintah menyiapkan anggaran Rp 60 miliar untuk bonus bagi atlet Indonesia yang sukses meraih medali di Asian Games 2018. Bonus mulai dari uang, rumah, dan pengangkatan sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS).
Bambang menuturkan hadiah untuk atlet yang mendapatkan medali emas sekitar Rp 1,5 miliar. Bila mendapatkan emas, akan disumbangkan untuk pembinaan olahraga.
Advertisement
Baca Juga
"Pemerintah ada Rp 1,5 miliar untuk satu emas. Itu akan kami sumbangkan ke pembinaan. Pembinaan butuh ongkos mahal, bahkan bulutangkis di Kudus ada 100 atlet. Tapi menghasilkan satu juara Lim Swie King besar sekali biayanya. Kemungkinan cabang olah ragabulu tangkis dua emas, kalau saya cuma satu. Kalau bridge ya bridge dan bulutangkis ya bulu tangkis," kata Bambang, Sabtu (11/8/2018), seperti dilansir dari Liputan6.
Demi Asian Games 2018, Bambang berlatih rutin setiap jelang dan akhir pekan. Akan tetapi, latihannya tersebut tidak menganggu aktivitasnya sebagai pengusaha.
"Kalau bridge adalah sampingan. Tidak boleh ganggu prioritas kerja. Utama kerja, kemudian keluarga. Kalau ada waktu baru main. Biasanya Sabtu, Minggu, atau Jumat sore. Satu babak biasanya latihan 2,5 jam-3 jam. Jadi tak bisa diganggu kalau lagi main," kata Bambang.
Bambang akan tampil di nomor super mixed. Pada Asian Games 2018, ada enam nomor pertandingan, yaitu man team, mixed team, super mixed team, men pairs, women pairs, dan mixed pairs. Diharapkan cabang bridge bisa mendapatkan emas.
Bambang mengakui mendapatkan tantangan saat memasukkan olahraga bridge pada Asian Games 2018. "Antara lain waktu berjuang bridge masuk Asian Games saja luar biasa tantangannya. Dianggap itu judi. Berat sekali. Judi kok dipertandingkan," ucap dia.
Ia pun punya mimpi besar untuk olah raga bridge. Setelah memasukkan bridge ke Asian Games, dia berharap tim Indonesia masuk dalam kejuaraan dunia. Selain itu, ia juga ingin bridge dapat dipertandingkan di ajang Olimpiade.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
2 Medali Emas
Sebelumnya, program ujicoba yang digelar timnas Bridge Indonesia jelang Asian Games 2018 sudah rampung. Usai tampil memukau di Amerika Serikat, timnas Bridge pun siap mencapai target dua medali emas di Asian Games kali ini.
"Saat ini timnas sudah siap secara teknis dan nonteknis untuk tampil di Asian Games 2018," demikian pesan singkat yang diterima Liputan6.com dari Ketua Umum PB GABSI, Ekawahyu, Selasa 7 Agustus 2018.
Timnas Bridge Indonesia mulai fokus persiapan Asian Games 2018 sejak Januari 2018. Sebanyak 32 atlet berlatih di bawah pimpinan pelatih asal Polandia, Kristov Marten.
Para atlet pun menjalani serangkaian ujicoba level internasional. Ujicoba pertama berlangsung di Monaco dengan hasil yang kurang menggembirakan.
"Di Monaco, timnas tidak mendapat perhatian publik bridge di sana karena prestasi tidak menonjol," tulis pesan tersebut.
Advertisement
Pembenahan
Usai tampil buruk di Monaco, penampilan timnas Bridge Indonesia perlahan mulai membaik. Mulai dari Turki, Albania, dan Bulgaria, timnas Bridge Indonesia meraih prestasi.
Puncaknya terjadi saat timnas tampil di Atlanta Summer North American Bridge Championship (NABC) 2018 di Amerika Serikat. Di kejuaraan ini, timnas berhasil mengoleksi 3 medali emas, 2 medali perak, dan 2 medali perunggu.
Ujicoba di Amerika Serikat merupakan ujicoba terakhir timnas Bridge Indonesia jelang turun di Asian Games 2018. "Tanggal 8 Agustus 2018, atlet timnas tiba di Jakarta dengan pesawat Qatar Air dari Atalanta menuju Jakarta dengan transit di Dubai," tulis pesan tersebut
Sebelum tampil di Asian Games 2018, timnas bridge Indonesia akan lebih dulu beristirahat selama satu pekan. Para atlet yang telah disusutkan menjadi 24 orang sejak 1 Juni akan kembali berlatih mulai 15 Agustus 2018.
"Dilakukan pembenahan akhir oleh pelatih dunia dilanjutkan pemanasan dengan melakukan latihan bersama," tulisnya lagi. (Ilyas Istianur Praditya)