Bola.com, Palembang - Persiapan mental jadi perhatian khusus kontingen menembak Indonesia jelang bergulirnya Asian Games 2018 di Jakabaring Shooting Range, Palembang. Menurut manajer tim menembak Indonesia, Sarozawato Zai, tanpa mental yang kuat, kualitas teknik kadang tak cukup menjadi modal meraih hasil apik saat pertandingan.
Advertisement
Baca Juga
Menembak menjadi salah satu cabang olahraga yang dibebani menyumbang medali bagi Indonesia. Penembak-penembak andalan Tim Merah Putih diharapkan menyumbangkan dua medali emas, untuk mendukung target Indonesia menembus peringkat 10 besar.
“Sejauh ini para atlet menunjukkan perkembangan positif. Dalam sesi latihan mereka terus menunjukkan peningkatan dan skornya sudah melampui catatan terbaik masing-masing. Namun, untuk menembak situasinya sedikit sulit dan berbeda pada pertandingan sesungguhnya,” jelas Sarozawato Zai, Rabu (15/8/2018).
Sarozawato mengatakan saat pertandingan kualitas teknik para atlet tidak akan terlalu menentukan. “Teknik sama, namun pertandingan sesungguhnya ada di sisi mental. Siapa yang lebih kuat dalam menghadapi tekanan yang akan menjadi pemenang, jadi psikologi atlet itu yang akan menentukan. Menembak juga bukan olahraga kontak bodi,” beber dia.
Sarozawato mengatakan persiapan intensif sudah dilakukan tim menembak sejak Januari 2018. China, India, dan Korea Selatan dianggap sebagai pesaing berat Indonesia dalam perebutan medali.
“Bukan berarti Indonesia tidak ada peluang di Asian Games. Namun, kami tidak ingin membebani atlet sendiri. Sebagai contoh Naufal Mahardika di nomor 10M air rifle putra. Pada SEA Games terakhir memang dia meraih emas, namun disini persaingan akan jauh lebih ketat. Jangan lupakan dia masih sangat muda (16 tahun). Jangan sampai justru menjadi beban buatnya,” kata sang manajer.