Bola.com, Jakarta - Hari pertama Asian Games 2018, Minggu (19/8/2018) menjadi ajang perebutan tujuh medali emas. Selain itu, kemarin, para partisipan berhasil mencetak beberapa sejarah, baik individu, negara ataupun event.
Dua atlet Indonesia, Defia Rosmaniar dan Edgar Xavier menjadi bagian dari beragam catatan bersejarah yang terjadi pada hari pertama. Edgar misalnya, menjadi penyumbang medali pertama bagi kontingen Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Atlet wushu berusia 19 tahun tersebut meraih medali perak dari nomor Changquan. Sementara itu, Defia memberi persembahan istimewa saat meraih medali emas dari cabang taekwondo nomor poomsae tunggal putri.
Prestasi Edgar dan Defia menjadi catatan tersendiri bagi kontingen Indonesia. Edgar menjadi pewushu putra pertama yang menyumbang medali sepanjang partisipasi Indonesia di nomor tersebut pada pentas Asian Games.
Defia lebih dahsyat lagi, karena berstatus penyumbang emas pertama bagi Indonesia dari cabang taekwondo sepanjang sejarah Asian Games. Berikut ini beberapa catatan sejarah pada hari pertama Asian Games 2018:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Catatan Sejarah I
1. Edgar Xavier menjadi atlet wushu putra pertama asal indonesia yang mampu meraih medali. Sebelumnya, tujuh medali di cabang wushu dipersembahkan atlet putri.
2. Defia Rosmaniar memersembahkan medali emas pertama bagi Indonesia, sekaligus menjadi yang pertama juga bagi cabang taekwondo sepanjang sejarah Asian Games.
3. Perenang China, Sun Yang memersembahkan medali emas, sekaligus menjadi koleksi medali yang ke-2900 bagi Negeri Tirai Bambu tersebut sepanjang sejarah Asian Games. Jepang sudah melampui catatan 3000 medali, tepatnya pada Asian Games 2014 Incheon, Korea Selatan, dengan taotal 3052 medali.
4. Tim air rifle 10 meter campuran Chinese Taipei mencetak sejarah dengan menuai medali emas yang pertama dalam nomor tersebut. Nomor ini baru kali pertama diadakan.
5. Kang Minsung menyumbang medali emas bagi Korea Selatan dari cabang taekwondo. Hasil tersebut membuat mereka tak pernah absen meraih medali emas dalam delapan event Asian Games secara beruntun.
6. Thailand mendapat emas dari taekwondo nomor tim putri poomsae. Catatan itu menjadi sumbangsih medali emas ke-100 bagi Thailand di cabang taekwondo Asian Games.
7. Wang Jianjiahe menyumbang emas bagi China melalui cabang renang nomor 1.500 meter gaya bebas. Koleksi tersebut menjadi emas yang ke-100 bagi China di cabang renang putri.
8. Liu Yaxin menjadi perenang kedua asal China sejak 1998, yang mampu meraih medali emas cabang renang 200 meter gaya punggung di event Asian Games. Ia mengulangi catatan Zhao Jing pada Asian Games 2010 di Guangzhou.
Advertisement
Catatan Sejarah II
9. Perenan putra China, Sun Yang, mengoleksi medali emas ke-6 sepanjang partisipasi di Asian Games. Rekor terbaik adalah tujuh medali emas, yang dipegang perenang asal Jepang, yakni Kosuke Kitajima, Takashi Yamamoto dan Kunihiro Iwasaki.
10. Perenang putra China, Xu Jiayu meraih emas pada nomor 100 meter gaya punggung, sekaligus mencatat rekor baru Asian Games. Dia menjadi perenang pertama non-Jepang yang mampu menang di nomor ini sejak 1998, dan menjadi perenang kedua China yang menjadi juara sejak Lin Laijiu pada 1990.
11. Jepang meraih emas pada cabang renang nomor estafet 4 x 100 meter gaya bebas. Emas tersebut menjadi koleksi ke-10 sepanjang sejarah Asian Games, sekaligus terbanyak dibanding negara lain.
12. Hassan Yazdanicharati menjadi pegulat kedua Iran yang mampu mengemas medali emas di beberapa pentas sekaligus, yakni Asian Games, Olimpiade, Kejuaraan Dunia dan Kejuaraan Asia.
13. Alireza Karimimachiani menyumbang medali emas bagi Iran dari cabang gulat gaya bebas 97 kilogram. Hasil itu menjadi koleksi medali ke-500 bagi Iran sepanjang keikutsertaan mereka di pentas Asian Games.
14. Iran menjadi negara ke-6 dalam sejarah Asian Games yang mampu mengoleksi 500 medali. Iran menjadi 'anggota' bersama China (2915), Jepang (2866), Korsel (2070), India (604) dan Thailand (515).
15. Iran sudah mengoleksi 161 emas, 163 perak dan 176 perunggu sepanjang sejarah Asian Games. Hanya China (1349), Jepang (958) dan Korsel (698), yang melebihi pencapaian Iran.