Bola.com, Jakarta - Performa Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon pada perempat final bulutangkis beregu Asian Games kontra India, Senin (20/8/2018), menjadi perhatian sang pelatih, Herry Iman Pierngadi. Menurutnya, penampilan Kevin/Marcus berisiko meskipun akhirnya menang.
Advertisement
Baca Juga
Ganda ranking satu dunia ini harus melewati laga sengit melawan pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty. Setelah menelan kekalahan 19-21 di game pertama, Kevin/Marcus sempat tertinggal jauh di interval gim kedua. Meskipun bisa mengendalikan permainan di gim ketiga, penampilan Kevin/Marcus tetap di luar dugaan.
"Kalau sudah unggul harus tekan terus, memang kalau saya perhatikan Kevin/Marcus kalau babak awal mainnya beda dengan semifinal-final, sudah lain. Kalau di semifinal atau final, temponya kencang terus, speed juga full. Kalau melawan India saya rasa masih belum, hanya gim ketiga yang full," kata Herry, seperti dilansir situs PBSI.
"Harusnya penampilan mereka menyerang, tapi mereka juga mengukur, ini pertandingan awal. Tidak mungkin istilahnya gas full terus. Memang kami harus mengatur peak performance, jangan di awal bagus, di akhir turun. Harusnya grafiknya naik. Tadi cukup riskan, saat gim pertama kalah, sedangkan gim kedua ketinggalan. Ini juga terjadi di kejuaraan dunia. Sampai akhirnya nyusulnya banyak, tapi itu kan susah," tambah Herry.
Menghadapi Jepang di semifinal juga menjadi tantangan tersendiri bagi tim ganda putra. Kevin/Marcus kemungkinan akan berhadapan dengan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda.
Rekor pertemuan sementara 4-4, namun Kevin/Marcus takluk di pertemuan terakhir. Pada pertemuan terakhir di Kejuaraan Dunia 2018, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldii Gideon takluk dengan dua gim langsung dengan skor 19-21, 18-21.