Bola.com, Palembang - Hingga hari ketiga pelaksanaan cabang olahraga menembak Asian Games 2018 di Shooting Range Stadium Jakabaring, Palembang, belum ada prestasi bagus yang ditorehkan kontingen Indonesia.
Petembak-petembak yang disiapkan gagal menembus babak final di sejumlah nomor yang telah dimainkan. Seluruhnya bahkan sudah tersisih di babak penyisihan.
Seperti Deny Pratama, atlet Indonesia yang turun di nomor 10M Air Pistol Putra, kembali tersisih dengan selisih cukup jauh dari catatan terbaiknya selama ini.
Di babak penyisihan, petembak muda Indonesia ini harus puas menempati peringkat ke-23 dari 40 peserta dengan catatan skor 470.
"Hasilnya memang mengecewakan, namun yang menjadi catatan kami adalah buruknya skor yang dibuat Deny. Skor 470 jauh dari catatan rata-ratanya selama ini yakni 480," ujar manajer tim menembak Indonesia, Sarozawato Zai, Selasa (21/8/2018).
Advertisement
Baca Juga
Sarozawato berujar penurunan ideal terjadi hanya dalam kisaran 1-2 poin saja, tidak seperti yang terjadi di Asian Games 2018 ini.
"Saat latihan sebenarnya Deny pernah mencatat skor terbaik 486. Jika dia mampu mempertahankan performanya saat latihan, sebenarnya minimal kami bisa masuk final dan berjuang mencuri medali sesuai target awal," jelasnya.
Ia mengungkap anak asuhnya mengaku sangat grogi selama perlombaan berlangsung.
"Lagi-lagi ini masalah mental. Saat melihat perolehan skornya, memang terbukti tidak stabil dan naik-turun. Menembak ini memang perlombaan mental, karena teknik sudah tidak menentukan lagi," tambahnya.
Meski bertumbangan di nomor 10M, pihaknya tetap memendam keyakinan mampu berprestasi lebih baik di sisa nomor lainnya.
"Masih ada sekitar 10 nomor lain yang belum dipertandingankan, tentu evaluasi di nomor 10M Air Pistol dan Air Rifle ini akan menjadi masukan bagi atlet lainnya. Kami belum menyerah dan bangkit di nomor lainnya," tegasnya.
Selain nomor 10M Air Pistol Putra, Indonesia juga turun di nomor Rifle 3 Position 50M putra. Namun, dua atlet Indonesia yang turun di nomor ini tercecer cukup jauh. Dwi Firmansyah menempati peringkat ke-24, sementara Sahurun di posisi ke-30 dari 30 peserta.
Begitu juga di nomor trap campuran beregu Asian Games 2018, kontingen Indonesia harus puas sebagai juru kunci dari 11 peserta di nomor ini.