Jakarta - Andalan timnas putri Indonesia, Ade Mustikiani dan Muzdalifah Zahra, memiliki preferensi unik. Walau mendukung Real Madrid, Ade dan Zahra justru mengidolakan pemain Barcelona.
"Kalau aku idolanya Andres Iniesta, karena aku dulu kan gelandang," ujar Ade saat ditemui di sela-sela kesibukan pada Asian Games 2018.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau aku Neymar. Untuk ceweknya aku suka Alex Morgan," kata Zahra yang berposisi sebagai gelandang sayap di timnas putri Indonesia.
Baik Ade maupun Zahra mengatakan Cristiano Ronaldo menjadi faktor mereka menyukai Real Madrid. Namun berbeda dengan Zahra, Ade mengaku berubah pikiran untuk mendukung Juventus, klub baru Ronaldo.
"Aku suka Real Madrid karena ada Ronaldo. Tapi Ronaldonya pindah ke Juventus, aku jadi suka Juventus," ujar Ade.
"Aku tetap suka Real Madrid," kata Zahra.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penyuka Nasi Padang
Selain kompak urusan pemain idola, Ade dan Zahra ternyata juga kompak soal urusan makanan favorit. Ya, keduanya ternyata sama-sama menyukai nasi padang.
"Karena enak," kata Ade singkat.
Meski menyukai nasi padang, baik Ade dan Zahra mengaku tetap menjaga pola makan. Apalagi, jika keduanya sudah akan mengikuti pemusatan latihan bersama timnas putri.
Keduanya pun kerap mematuhi instruksi pelatih terkait larangan terhadap makanan tertentu.
"Kalau mau tanding aku dengerin banget. Tapi kalau gak ada turnamen aku makan," ujar Zahra.
Advertisement
Harapkan Liga
Ade dan Zahra merupakan dua pemain inti di timnas putri Indonesia. Pada Asian Games 2018, keduanya sudah bermain di dua pertandingan.
Kontribusi Ade dan Zahra membawa timnas putri Indonesia menang 6-0 atas Maladewa di laga perdana. Sayang, pada pertandingan kedua, timnas putri harus dicukur 0-4 dari Taiwan.
Usai pertandingan, pelatih Satia Bagja mengakui perbedaan kelas menjadi penyebab kekalahan itu. Pelatih berusia 57 tahun ini berharap adanya kompetisi khusus putri agar kemampuan pemain bisa terasah.
Diakui Ade dan Zahra, sepak bola putri Indonesia memang kurang mendapat perhatian. Salah satu contohnya adalah ketiadaan pembinaan dan kompetisi bagi sepak bola putri.
Mereka berdua pun menyambut baik wacana bergulirnya liga sepak bola putri mulai tahun depan. Menurut Ade dan Zahra, Asian Games 2018 bisa menjadi panggung untuk mencuri perhatian terhadap sepak bola putri.
"Ini menjadi pembuktian mulai bangkitnya sepak bola putri. Mudah-mudahan tahun depan jadi ada liga," ujar Ade.
Sumber: Liputan6.com