Sukses


    Demi Asian Games, Petembak Putri Indonesia Rela Rogoh Kocek Pribadi

    Bola.com, Palembang - Petembak asal Sumatra Selatan, Maharani Ardi, punya impian besar ingin mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia, termasuk Asian Games 2018. Namun, perjuangan Maharani untuk membela Indonesia di perhelatan akbar olahraga Asia ini tidak mudah. 

    Petembak yang turun pada  nomor 3 position 50 meter putri pada ajang Asian Games 2018 itu harus merogeh kocek pribadi hingga puluhan juta rupiah. 

    E

    Peraih medali emas SEA Games 2011 tersebut masuk kontingen menembak Indonesia di menit-menit akhir. Menurutnya, sejak masa persiapan hingga akhirnya masuk ke wisma atlet JSC, semua atlet yang masuk belakangan harus mengeluarkan biaya pribadi.

    Bersama 19 petembak lainnya yang juga harus membayar sendiri, fasilitas yang didapatkannya sungguh jauh berbeda dengan 10 atlet menembak lain yang mendapat dukungan penuh dari pemerintah. 

    “Ini ajang empat tahun sekali dan sekarang Indonesia tuan rumah, mungkin belum tentu 50 tahun lagi kita dipilih lagi. Jadi demi Merah Putih apa saja akan saya lakukan,” ujarnya saat ditemui setelah perlombaan di Shooting Range Stadium Jakababaring Sport City, Rabu (22/8) siang.

    Rani merasa bersyukur walau minim dukungan. Apalagi, keluarganya tetap hadir dan mendampinginya saat pertandingan berlangsung.

    “Termasuk peluru saat pertandingan ini, itu semua harus saya siapkan sendiri. Awalnya biaya di wisma atlet juga mesti ditanggung pribadi, tapi akhirnya ada bantuan dan dibebaskan,” ungkapnya.

    Rani menolak menyebutkan secara terperinci biaya yang harus dikeluarkannya. Menurut dia, sejauh ini telah menghabiskan setidaknya 2.500 butir peluru sejak latihan hingga pertandingan. Jika rata-rata harga peluru kaliber 22 yang digunakan senilai Rp 10 ribu, setidaknya Rani telah menghabiskan uang pribadi senilai Rp 25 juta.

    Sebanyak 20 atlet susulan baru memulai pemusatan latihan tiga pekan sebelum Asian Games 2018.

    “Rasanya untuk ajang sekaliber Asian Games 2018 persiapan seperti itu sangat singkat. Satu tahun mungkin masih kurang. Apalagi saya turun di nomor yang tergolong baru. Tapi, saya senang karena meski dari sisi peringkat belum memuaskan, dari sisi skor ada peningkatan. Ke depan saya akan fokus di nomor ini karena memang nomor yang dipertandingkan di Olimpiade,” urai dia.

    Sepak Bola Indonesia

    Video Populer

    Foto Populer