Sukses


    OCA Minta INASGOC Kurangi Jumlah Kursi Rekanan di Venue Asian Games 2018

    Bola.com, Jakarta - Dewan Olimpiade Asia (OCA) meminta Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC), untuk mengurangi jatah kursi rekanan pada setiap laga Asian Games 2018. INASGOC pun merespons permintaan OCA tersebut.

    Pada perhelatan Asian Games ke-18 Jakarta-Palembang, INASGOC menyediakan 30 sampai 40 persen kursi rekanan, dari kapasitas venue pertandingan. Jumlah tersebut disediakan untuk media, broadcaster, ofisial para atlet, federasi, dan tamu VVIP.

    Akibat besarnya jumlah kursi rekanan membuat penonton yang ingin menyaksikan pertandingan tak mendapatkan tiket. Alhasil, sejumlah tribune penonton terlihat kosong, karena tak sepenuhnya diisi media, broadcaster, ofisial para atlet, federasi, ataupun tamu VVIP.

    Untuk mengatasi permasalahan tersebut, OCA meminta INASGOC mengurangi jatah kursi rekanan, dari 30 sampai 40 persen menjadi 10 persen dari jumah bangku di setiap venue pertandingan.

    "OCA telah menuliskan surat kepada INASGOC menanyakan kepada mereka terkait kursi rekanan. Namun, beberapa venue terdapat beberapa kursi rekanan lebih banyak kosong, sehingga membuat penonton yang ingin menonton sampai tidak mendapatkan tiket pertandingan," ujar Vinod Tiwari, Direktur Internasional OCA.

    "Untuk itu, kamu meminta kepada INASGOC mengurangi jumlah kursi rekanan menjadi 10 persen dan menjual tiket lebih banyak kepada penonton, dan itu telah dilakukan dalam dua hari terakhir. Seperti Anda lihat sekarang lebih banyak penonton di venue," lanjutnya.

    Mayoritas penonton yang bisa duduk di kursi rekanan telah memiliki akreditasi Asian Games 2018. INASGOC berencana untuk mengurangi akreditasi tersebut.

    "Mayoritas penonton yang duduk di kursi rekanan sudah memiliki akreditasi. Untuk itu, akreditasi tersebut akan kami batasi," jelas Deputy Head INASGOC, Francis Wanandi.

    "Jadi jika venue sudah penuh, penonton yang duduk di kursi yang sudah dipesan tidak bisa masuk, siapa pun itu. Sistem ini diterapkan agar masyarakat tidak dirugikan," imbuhnya.

    Lebih Dekat

    Video Populer

    Foto Populer