Bola.com, Cikarang - Timnas Indonesia U-23 bermain sangat baik menghadapi Uni Emirat Arab sebelum akhirnya kalah melalui drama adu penalti pada Babak 16 Besar sepak bola Asian Games 2018, di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jumat (24/8/2018). Pelatih Tim Garuda Muda, Luis Milla, menggambarkan pertandingan itu kejam bagi para pemain Timnas Indonesia U-23 yang sudah berjuang mati-matian dalam laga tersebut.
Beto Goncalves dan Stefano Lilipaly mampu mencetak gol penyeimbang kedudukan setelah UEA dua kali membobol gawang Andritany Ardhiyasa lewat titik putih. Timnas Indonesia U-23 memiliki peluang menang setelah bangkit.
Advertisement
Baca Juga
Namun, pada akhirnya tuan rumah harus tertunduk dan menangis pada akhir laga. Hasil imbang 2-2 dalam 120 menit pertandingan berakhir dengan kekalahan 3-4 lewat drama adu penalti.
Melihat perjuangan luar biasa yang diperlihatkan Hansamu Yama Pranata dkk. kekalahan menjadi akhir yang sangat menyakitkan bagi seluruh komponen Timnas Indonesia U-23, termasuk suporter yang datang langsung ke Stadion Wibawa Mukti. Luis Milla menggambarkan bagaimana kejamnya hasil pertandingan tersebut bagi para pemain asuhannya.
"Hasil pertandingan ini memang kejam, tapi bukan yang paling sadis yang pernah saya rasakan. Namun, saya merasa sedih untuk anak-anak yang sudah berjuang dengan maksimal, sudah bermain dengan menggunakan hatinya. Jalan ke depan masih panjang," kata Luis Milla.
Pria asal Spanyol tersebut beranggapan, Timnas Indonesia memiliki generasi yang bagus, sehingga dirinya optimistis masa depan Hansamu Yama dkk terus membaik. "Saya berharap kalian dan semua pemimpin di sini harus bersabar," tegas Luis Milla.
Luis Milla melakukan perpisahan kecil dengan para pemain Timnas Indonesia U-23 setelah tersingkir dari Asian Games 2018. Pelatih berusia 52 tahun itu memilih kembali ke Spanyol selama belum ada kepastian dari PSSI mengenai kelanjutan masa depannya menangani Timnas Indonesia.