Palembang - Atlet skateboard Indonesia, Pevi Permana, fokus menghadapi Asian Games 2018. Pengalaman yang dimiliki jadi modal penting saat bertemu atlet-atlet negara lain.
"Saya sudah main skateboard sejak 1999. Pernah juga juara nasional dari 2005 hingga 2015. Jadi, sudah lumayan untuk pertadingan," kata Pevi.
Advertisement
Pevi akan turun di dua nomor, yakni men's park dan men's street Asian Games 2018. Di sana, dia akan menghadapi para atlet dari negara Asia lain seperti Jepang dan Thailand.
Diakui Pevi, persiapan atlet asing, khususnya Jepang, lebih mumpuni. Selain itu, atlet asal Jepang juga didukung dengan fasilitas yang lebih berkualitas daripada Indonesia.
Meskipun demikian, Pevi tetap optimistis bisa berbicara banyak. Pasalnya, ini bukan kali pertama bagi Pevi bertemu atlet-atlet tersebut.
"Lumayan sering ketemu Thailand, Jepang, Filipina, dan Asia lainnya. Jadi, ini bukan yang pertama. Sebelum pelatnas di Bali, saya melawan atlet dari Asia dan dapat medali emas," kata Pevi.
Lebih lanjut, menurut Pevi, Indonesia sebetulnya tidak perlu gentar menghadapi negara lain di cabang skateboard. Ini karena Indonesia sudah cukup disegani oleh negara-negara lain.
"Alhamdulillah, Indonesia kemarin juga juara Asia. Seperti yang tadi saya bilang, waktu di Bali itu internasional. Ada dari Asia lain, bahkan dari Amerika. Untuk kelas resmi di Asia, Indonesia juga megang," kata Pevi.
Tim skateboard Indonesia akan mulai bertanding pada Selasa (28/8/2018) besok. Empat nomor, masing-masing men's dan women's park serta men's dan women's street akan langsung dimainkan.
Babak final akan digelar Rabu (29/8/2018). Terdapat beberapa kategori penilaian yang harus dipenuhi para atlet agar mendapat nilai tinggi.
"Ada enam juri, bisa menilai dari technical, kesulitan trik, kesempurnaan landing, speed. Jadi beberapa aspek yang detail," kata Pevi mengakhiri.