Bola.com, Jakarta - Pundi-pundi medali emas terus mengalir dari cabang olahraga pencak silat di Asian Games 2018. Kali ini, medali emas disumbangkan Iqbal Chandra Pratama dari kelas D, 60 kg - 65 kilogram putra.
Sementara itu, medali perunggu menjadi milik pesilat Filipina, Jeff Lon, dan pesilat Uzbekistan, Abdumalik Salimov.
Advertisement
Pada pertandingan di Padepokan Silat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Senin (27/8/2017), Iqbal mengalahkan karateka Vietnam, Ngoc Toan Nguyen. Dia menang telak 4-1.
Iqbal yang berada di sudut biru tampil sangat dominan atas sang lawan. Nguyen tak bisa berbuat banyak untuk menahan laju Iqbal.
Ini merupakan emas keenam dari cabang pencak silat pada Asian Games 2018. Koleksi medali emas Indonesia juga bertambah menjadi 18 keping.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Data Lengkap Iqbal Chandra Pratama
Nama Lengkap: Iqbal Chandra Pratama
Lahir: 12 Mei 1996
Postur: 173 cm/70 kg
Nomor Spesialis: Pencak Silat Kelas D, 60 kg - 65 kg.
Perjalanan hingga meraih medali emas:
Kualifikasi: Vs Poolkaew Porntep (THA) 5-0
Perempat final: Vs M Zarish Hakim (MAS) 5-0
Semifinal: Vs Salimov Abdulmalik (UZB) 5-0
Final: Vs Nguyen Ngoc Toan (VIE) 4-1
Prestasi dunia
Runner-up (Kelas D, 60 kg - 65 kg) World Championship 2016 Indonesia.
Data Lengkap Iqbal Chandra Pratama
Panggilan: Kebong
Hobi: Lari
Pendidikan: Jurusan Hubungan Internasional (Universitas Mulawarman, Samarinda)
Istri: Sarah Tria Monita (Atlet Pencak Silat Putri Indonesia)
Pelatih: Supiansyah
Kerabat: Istrinya, Sarah Tria Monita telah mewakili Indonesia dalam pencak silat, dan memenangkan emas dalam kategori 55-60 kg yang bertanding di Kejuaraan Asia 2017 di Chungju, Republik Korea.
Riwayat cedera: Pernah menderita patah tulang pada tahun 2015 yang memaksanya menepi selama tiga bulan.
Memulai karier olahraga: mulai menekuni olahraga pencak silat pada usia 10 tahun pada tahun 2007 di Bontang, Indonesia.
Alasan menekuni pencak silat: Mengikut jejak orangtuanya sebagai atlet pencak silat.
Ambisi: Meraih medali emas Asian Games 2018.
Prestasi olahraga yang paling berkesan: Memenangkan medali perak di Kejuaraan Dunia 2016 di Denpasar, Indonesia.
Tokoh inspiratif: Abas Akbar (Atlet pencak silat Indonesia)
Advertisement