Jakarta - Cabang olahraga (cabor) kurash hanya mampu menyumbang medali perunggu untuk Indonesia di Asian Games 2018. Itu setelah empat atlet terakhir yang berlaga gugur sebelum menjejak babak final.
Muhammad Dhifa Alfaris yang turun di kelas -90 kg putra, kandas di tangan atlet India, Danish Sharma dengan skor 0-3 di babak 32 besar pada partai yang digelar di Jakarta Convention Centre (JCC) Assembly Hall, Jakarta Pusat, Kamis (30/8/2018).
Advertisement
Kemudian Marselina (-78 kg) kandas di babak 16 besar dari atlet Mongolia Munkhtsetseg Otgun denganbskor 0-10 dan Putu Wiradamungga takluk di babak 16 besar dari Lo Yuhsun atlet dari Chinese Taipei dengan skor 0-5.
Sementara Szalsza Mauluda yang sebelumnya diharapkan dapat menambah medali bagi Indonesia dari kelas -78 kg putri, harus terhenti di babak 16 besar setelah dikalahkan atlet asal Uzbekistan Kumush Yuldashova.
Kegagalan empat atlet ini membuat Indonesia hanya mampu meraih satu medali perunggu Asian Games 2018 yang diraih melalui Najmu Khasani Shifa dari kelas -63 putri.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Harapan Tambahan Medali
Pelatih Kurash Indonesia, Deni Zulpendri sempat berharap ada tambahan medali pada hari ini. Terutama melalui atlet putri.
Peluang tersebut sempat terbuka saat Szalsza Maulida langsung berlaga di babak 16 besar aetelah mendapat bye di babak 32 besar, namun sayang dara kelahiran Mei 1996 tersebut gagal mengatasi atlet Uzbekistan.
Meaki demikian ia mengaku tetap bersyukur karena hingga berakhirnya kurash, Indonesia berhasil mendapat satu perunggu. Mengingat olahraga beladiri asal Uzbekistan tersebut tergolong masih baru di Indonesia.
"Alhamdulillah kami bisa merebut satu perunggu. Ke depan masih banyak yang harus kami lakukan, terutama berkaitan dengan pembinaan atlet-atlet muda di daerah-daerah," ujar Deni.
Â
Advertisement