Bola.com, Jakarta - Istora Senayan merupakan tempat menggelar pertandingan cabang olahraga bulutangkis Asian Games 2018. Setelah penyelenggaraan bulutangkis berakhir, tempat itu kini telah disulap menjadi venue basket 5x5 per Kamis (30/8/2018).
Advertisement
Baca Juga
Inasgoc merencanakan penggunaan Istora Senayan untuk dua cabor Asian Games 2018, yakni bulutangkis dan basket. Babak penyisihan fase grup hingga perempat final basket digelar di Hall Basket Senayan, Jakarta.
Setelah perempat final, venue basket kemudian berpindah ke Istora Senayan. Sejumlah faktor melandasi peristiwa itu, yang salah satunya adalah demi menambah kapasitas penonton.
Istora Senayan menyediakan sekitar 7.100 kursi penonton, sedangkan Hall Bakset hanya mampu menampung sekitar 2.400 pengunjung yang ingin menyaksikan pertandingan.
"Kami Alhamdullilah sudah berhasil memindahkan venue basket 5x5 ke Istora. Pemindahan ini adalah untuk uji coba Kejuaraan Dunia FIBA 2023. Selain itu, harapannya juga Istora bisa menampung lebih banyak penonton dibanding Hall Basket karena dari segi kapasitas penonton lebih banyak di Istora," kata Manajer Venue Istora Senayan, Riska Natalia, ketika dihubungi Bola.com, Kamis (30/8/2018).
Riska mengaku banyak mengalami persoalan teknis ketika memindahkan venue basket 5x5 ke Istora Senayan dalam tempo 48 jam, seperti di antaranya soal pintu keluar-masuk, layout arena pertandingan, jalur tenaga medis, hingga penempatan media.
"Kami memang dihadapkan dengan sejumlah kesulitan terkait teknis venue basket. Posisi kamera, media, hingga jalur pengunjung perlu disesuaikan. Pencahayaan juga menjadi kendala utama karena basket dan bulutangkis itu kan berbeda. Namun, semua itu sudah bisa diatasi," tutur Riska.
Saat ini Istora Senayan sudah digunakan untuk menggelar laga-laga semifinal basket putra, antara lain Korea Selatan kontra Iran, Chinese Taipei melawan China.
Akan tetapi, tidak hanya Istora Senayan yang venue-nya disulap untuk cabor lain di Asian Games 2018. Sejumlah venue juga telah berganti kegunaannya, yaitu wushu menjadi tenis meja, taekwondo ke judo, gulat ke jujitsu, hingga kurash ke sambo.