Jakarta - Tim Indonesia nihil medali di cabang olahraga (cabor) layar Asian Games 2018 yang berlangsung di arena Indonesia National Sailing Center, Ancol, Jakarta Utara, Jumat (31/8/2018).
Dari 10 kelas yang dipertandingkan, RS:X Men, RS: X Women, Laser Standar, Laser Radial, 470 Men, 470 Women, 49er Men, 49er FX Women, Mixed RS One, Open Laser 4.7, tidak satu pun medali yang berhasil diraih hingga babak terakhir atau race ke-15.
Advertisement
Raihan terbaik Indonesia di layar Asian Games 2018 hanya menempati posisi keempat di kelas Mixed RS One. Pada kelas ini, Indonesia menerjunkan Nenni Marlini dan Ridwan Ramadan. Keduanya kalah dari atlet China, Hong Kong, dan Malaysia.
Di kelas RS: X Men, Indonesia yang menerjunkan I Nyoman Suarta berada di urutan ke-8. Pada kelas RS: X Women Indonesia berada di posisi keenam atau juru kunci.
Kemudian kelas Laser Standard, Indonesia berada di posisi 10. Kelas Laser Radial di posisi 9, kelas 470 Men di posisi 10, 470 Women di posisi 7, kelas 49er Men pada posisi 9, kelas 49er FX Women di posisi 5, dan kelas Open Laser 4.7 pada posisi ke-10 dan ke-20.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Faktor Angin
Pelatih layar Indonesia, I Wayan Sujana mengatakan, selama pertandingan dari babak pertama hingga terakhir, Tim Indonesia banyak melakukan kesalahan ketika memulai pertandingan atau saat Starting Line.
Selain itu, angin kencang yang berembus di Ancol menjadi musuh utama Tim Indonesia. Menurut dia, postur tubuh atlet Indonesia jika dibandingkan dengan negara lain tergolong kecil, sehingga kesulitan dalam mengendalikan layar ketika angin kencang.
"Angin hari ini terlalu kencang bisa 20 knot, dan kami kalah berat badan mereka sulit mengendalikan. Kami juga sering melakukan kesalahan di start-nya," ujar I Wayan.
Ia menjelaskan, pada ajang Asian Games 2018, cabang olahraga layar tidak menargetkan emas. Mengingat, kesiapan atlet yang belum memadai serta keterlambatan kedatangan alat.
Dari awal, Wayan menargetkan maksimal perak dan minimal perunggu. Namun apa yang ditargetkan sebelumnya, urung terwujud. "Ini menjadi pelajaran bagi kami terutama pengalaman penting bagi para atlet untuk SEA Games 2019 di Manila," tutur Wayan.
Advertisement