Jakarta - Asian Games ke-18 yang berlangsung di Jakarta dan Palembang memberi kesan mendalam bagi para peserta. Indonesia mendapat pujian karena telah sukses menjadi tuan rumah ajang multievent paling akbar se-Asian tersebut.
Presiden Komite Olimpiade Dunia (IOC), Thomas Bach, juga tidak kalah takjub. Dia kaget melihat penyelengaraan Asian Games 2018 yang lancar dan mengesankan. Dalam perbincangan dengan sejumlah media di JCC, Minggu lalu, Bach mendukung keinginan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.
Advertisement
Ketua Dewan Olimpiade Asia (OCA), Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah, juga sama. Dia juga memuji penyelenggaraan Asian Games 2018. "Kami menilai Asian Games 2018 sudah berlangsung sukses. Dengan ini saya deklarasikan Asian Games ditutup," kata Sheikh Ahmad dalam sambutan pada acara closing ceremony, di Gelora Bung Karno, Minggu lalu.
Selanjutnya, Asian Games akan berlangsung di Hangzhou, Tiongkok, 2022. Pemerintah negeri Tirai Bambu tentu tidak ingin kalah dengan Indonesia. Bahkan untuk mempromosikan Asian Games 2022, orang terkaya di Tiongkok, Jack Ma sampai turun tangan. Dia secara langsung mengajak publik Indonesia untuk menyaksikan Asian Games di kampungnya.
Sama halnya dengan Indonesia, persiapan juga telah dilakukan oleh pemerintah Tiongkok khususnya Hangzhou jauh hari sebelum hajatan berlangsung. Saat ini, sejumlah pembangunan berbagai fasilitas terus digenjot pemerintah Tiongkok dan Hangzhou.
Masyarakat di sana juga mendukung penuh langkah tersebut. Kemacetan dan kesemrautan akibat persiapan Asian Games 2022 tidak membuat mereka mengeluh. Sebaliknya, penduduk yang bermukim di sekitar venue mengaku antusias menanti hajatan akbar itu.
"Saat kami membeli rumah ini, kami sudah mempersiapkan diri untuk Asian Games," kata Mao Xiu Tao salah seorang penduduk Huangzhou kepada channelnewsasia beberapa waktu lalu. "Jadi kalau Anda bertanya apakah saya susah akibat ketidaknyamanan seperti di jalan saat ini, maka saya akan menjawab tidak akan," ujar wanita berusia 26 tahun itu.
Xiu Tao tinggal tidak jauh dari venue utama Asian Games 2022. Apartemen yang dia tempati hanya selemparan batu dari pusat keramaianan tersebut.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bangun Sarana Transportasi
Hangzhou merupakan salah satu kota kuno di Tiongkok. Di sana banyak kuil dan terkenal akan danaunya. Proyek Asian Games 2022 telah mengubah kota secara cepat. Jumlah penduduknya meningkat. Tidak seperti saat KTT G-20 berlangsung di sana, dua tahun lalu.
Saat ini, tengah dibangun Hangzhou Olympic Sports Centre yang mampu menampung hingga 80 ribu penonton orang dan menjadi venue utama pada Asian Games 2022. Ini merupakan satu dari 12 venue baru yang dibangun pemerintah Tiongkok di Huangzhou.
Stadion utama dibangun di distrik baru Qianjiang Century City--di mana pembangunan terus berlangsung. Kantor-kantor dan apartemen kelas atas dibangun sebagai strategi urbanisasi dalam mengembangkan kota yang membentang 235 km sepanjang sungai itu Qiantang.
Infrastruktur lain yang terus digenjot adalah sektor transportasi. Setidaknya 10 jalur kereta bawah tanah tengah dibangun. Seluruhnya dikebut agar rampung saat Asian Games 2022.
"Hangzhou teralu sedikit jalur metro dan lalu lintas masih sangat padat. Kami butuh banyak investasi di transportasi," kata warga lainnya, Zhu Ah Kao.
Advertisement
Jangka Panjang
Pemerintah Tiongkok dan Hangzhou tidak hanya memikirkan kesuksesan penyelenggaraan Asian Games 2022. Mereka juga mulai merancang perawatan gedung usai acara nanti.
Dalam rencana besarnya, setelah Asian Games 2022 rampung, Hangzhou mampu menjadi pusat bisnis dan perkantoran baru di Tiongkok. Strategi ini diharapkan mampu mengurangi beban dari kota tradisional yang dibangun di sekitar West Lake yang terkenal. Sebab daerah ini telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya yang perlu dilestarikan.
Untuk itu, kampung atlet yang diproyeksikan untuk Asian Games 2022 juga dibuat multifungsi. Rencananya, setelah pesta akbar berakhir, kawasan yang akan menampung 10 ribu atlet itu bakal dijadikan perpusatakaan, museum, dan pusat pembinaan usia muda.
"Dalam tata ruang industri di masa depan, daerah ini perlu mengembangkan industri keuangan kelas atas, industri jasa modern untuk menciptakan kota baru," kata Kepala Konsultan Strategis salah satu perusahaan real estate di Tiongkok, JLL, Yiyi Zhang.
Sumber: Liputan6.com